Anggota DPRD Asahan Dapat Perlakuan Kurang Menyenangkan dari RS Lina

SUMUTNEWS.CO – Asahan | Anggota DPRD Kabupaten Asahan, Muhammad Reza Andhika, mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan saat mengurus salah seorang konsituennya yang mengalami kecelakaan di salah satu rumah sakit swasta.

Ia menceritakan pada Jumat (2/10/2020) malam telah terjadi kecelakaan sekitar pukul 20.00 WIB. Selanjutnya korban kecelakaan langsung dilarikan ke RSU Lina Aek Lina untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Bacaan Lainnya

“Mendengar informasi tersebut saya langsung lihat keadaan pasien yang juga teman saya. Namun yang menjadi kekecewaan saya malam irulltu adalah pihak rumah sakit menyarankan di rujuk ke Kisaranm. Alhamdulillah kita sudah hubungi ambulance pribadi dan sampai tepat waktu untuk segera di rujuk ke Kisaran,” ujarnya Sabtu (3/10/2020).

Pihak rumah sakit, kata dia, melakukan tindakan dengan melakukan 15 jahitan kepada korban kecelakaan tersebut. Atas tindakan tersebut pihak rumah sakit mengeluarkan tagihan sebesar Rp 2,2 juta.

“Tagihan itu membuat saya dan pihak keluarga bingung melihat harga yang saya rasa tidak masuk akal,” imbuhnya.

Kekecewaan lain yang dialami Politikus Partai Gerindra ini ketika salah satu dokter muda membentang dirinya.

“Mokter muda dan saya rasa berpendidikan juga terdidik membentak saya hanya karena saya mau pasien di rujuk dengan infus tetap terpasang. Namun pihak RSU tidak mengizinkan karena ada syarat harus bawa perawat kalau mau infus tetap terpasang,” bebernya.

Keputusan untuk tidak membawa perawatan dan tidak memakai ambulan ke rumah sakit rujukan di Kisaran, diakuinya tepat.

“Bagaimana kalau kita pakai fasilitas rs tersebut, tidak ketulungan saya rasa harga nya. Infus sudah terbayar namun tidak kita bawak di karenakan aturan yang mereka buat katanya. Sampai saat ini tidak ada etikat baik pihak RSU Lina terhadap saya dan pihak keluarga atas kejadian itu,” bilangnya.

Atas peristiwa yang dialaminya, Reza Andhika langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

“Beliau (kadis) marah ketika tahu saya diperlakukan seperti itu. Pihak rumah sakit langsung minta maaf kepada kepala dinas,” jelasnya.

Peristiwa ini, diakuinya akan diproses lebih jauh di DPRD Kabupaten Asahan. “Kebetulan komisi saya membidangi kesehatan, akan saya usut kasus ini karena saya kerap dapat laporan dari masyarakat atas perlakuan rumah sakit tersebut,” pungkasnya.

Sampai berita ini terbit pihak RS Lina Tidak bisa di Konfirmasi melalui telefon seluler.

Editor: ARI

Komentar

Pos terkait