SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Aparat kepolisian mengadang pemuda yang tak memakai jaket almamater untuk bergabung dengan massa aksi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (20/10).
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, awalnya puluhan mahasiswa yang mengenakan almamater berjalan dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan untuk bergabung dengan massa di Patung Kuda.
Polisi mempersilakan mereka untuk tetap jalan masuk dalam barisan massa. Namun, tiba-tiba polisi mengadang massa yang berada di belakang barisan mahasiswa tersebut.
Massa ini tak menggunakan almamater. Mereka hanya mengenakan kaos dan celana panjang. Polisi berusaha memukul mundur kelompok pemuda tersebut. Namun, para pemuda ini tak terima.
Mereka kemudian melempari aparat dengan botol plastik dan benda lainnya. Aksi saling lempar pun tak terhindarkan. Polisi terus bertahan agar para pemuda itu tak masuk dalam barisan mahasiswa di Patung Kuda.
Sebelumnya, polisi telah menangkap belasan orang pemuda yang hendak mengikuti aksi. Selain itu, polisi juga memeriksa isi tas mahasiswa yang akan bergabung mengikuti aksi menolak Omnibus Law Ciptaker.
Massa aksi yang terpusat di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, terus melakukan orasi. Mereka tak diperbolehkan polisi menyampaikan orasi di seberang Istana Negara.
Aksi ini merupakan rangkaian dari gelombang penolakan Omnibus Law Cipta Kerja sejak Senin (5/10). Gelaran ini juga bertepatan dengan peringatan satu tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf.
Dikutip dari cnnindonesia.com
Editor: ARI
Komentar