Polisi Refresif, HMI minta Kapolri Copot Kapolda Jambi

SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Jambi, (Badko HMI) Jambi yang Meminta kapolri Mengevaluasi Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Shantyabudi.

Permintaan tersebut merupakan buntut dari tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi, saat Demontrasi Penolakan UU Cipta Kerja di gedung DPRD Provinsi Jambi, yang menyebabkan banyak mahasiswa luka-luka dan penembakan Gas Air mata di Masjid ar raudhah dan ke pemukiman masyarakat.

Ali Suryadi Fungsionaris Badko HMI Jambi, Mengatakan Kapolda Jambi yang di bawah kepemimpinannya anggota kepolisian tidak mencerminkan mengayomi dan melindungi masyarakat justru memperlakukan Demonstran seperti binatang.

Lebih lanjut, dia kembali menyayangkan gerakan yang dibangun Aliansi BEM Jambi mendapat perlakuan kasar dari aparat kepolisian, mengalami tindakan represif ala premanisme.

“Bagaimana tidak, beliau harus nya bisa melakukan tindakan persuasif dan bisa melakukan cipta kondusif Namun sebaliknya, upaya provokatif dan represif yang beliau gunakan untuk menghadapi massa aksi demontrasi Penolakan UU Cipta senin, 20 Oktober 2020,” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Editor: ARI

Komentar

Pos terkait