SUMUTNEWS.CO, MEDAN – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan dibutuhkan keberlanjutan, kesinambungan, dan keselarasan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikannya pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Medan 2025-2045 yang dibuka Pj Gubsu Hassanudin, Senin (20/5) di Hotel Four Point.
Dalam kegiatan yang dihadiri antara lain oleh Wakil Wali Kota H Aulia Rachman, Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution, unsur Forkopimda, Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Medan Isabella Pencawan Obaja Putra Ginting, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan perangkat daerah, camat, stakeholder, dan narasumber itu, Bobby Nasution mengatakan mungkin banyak yang sudah mendengar dan membicarakan tentang Indonesia Emas 2045.
Mungkin saja, lanjutnya, bagi rakyat yang bukan birokrat maupun aparat pemerintahan, Indonesia Emas 2045 suatu bayangan yang sulit digambarkan. Sama seperti kondisi hari ini yang mungkin berat digambarkan pada 10 atau 20 tahun lalu.
“Mungkin dulu kita tidak pernah membayangkan bagaimana bisa berkomunikasi secara virtual, bagaimana bisa melaksanakan kegiatan formal tanpa harus bertatap muka secara langsung, sebagaimana yang bisa kita lakukan hari ini,” jelasnya seraya menambahkan dulu belum pula terbayangkan kini dunia digital dan internet menjadi hal yang tidak terpisahkan dari diri manusia.
Menurut Bobby Nasution, apa yang tidak terbayangkan pada hari ini sangat mungkin terjadi saat Indonesia Emas terwujud. Wali Kota mengilustrasikan tentang orang Indonesia yang rela begadang atau bangun tengah malam untuk menonton pertandingan sepak bola antara MU dan Arsenal yang berlangsung di stadion di Inggeris.
“Harapannya, pada 2045 nanti, orang Inggris yang harus begadang menonton pertandingan PSMS melawan Persija yang berlangsung Stadion Teladan yang sekarang direvitalisasi Pemko Medan menjadi stadion bertaraf internasional dan insya Allah selesai pada tahun ini,” ungkap Bobby Nasution seraya mengatakan hal ini tentu bernilai ekonomis.
Komentar