SUMUTNEWS.CO – Panyabungan | Dahlan Hasan Nasution mengaku sengaja memakai pakaian adat mandailing karena menurutnya membangun Mandailing Natal (Madina) harus menggunakan pendekatan agama dan adat.
Hal ini disampaikannya saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Madina untuk ikut bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 mendatang.
“Sebagai mana yang sudah sering kita sampaikan bahwa madina ini harus kita selesaikan secara madina yaitu Madina ini tidak bisa di selesaikan hanya secara pemerintahan harus kembali kepada agama, adat budaya seperti mana yang telah di lakuka leluhur kita. Itulah yang mendasari kita memakai baju adat ini,” ungkap Dahlan.
Dahlan Hasan yang kali ini berpasangan dengan Ketua DPD Golkar Mandailing Natal, Aswin Parinduri diantarkan oleh sekitar 3000 orang pendukung ke KPU Madina pada Minggu (06/09/2020).
Dengan memakai pakaian adat Mandailing keduanya diberangkatkan dari Posko Pemenangan Dahlan-Aswin di Willem Iskandar, Panyabungan. Sebelum menuju KPU Madina, Keduanya lebih dahulu diupah-upah secara adat di bagas Godang Huta Siantar, Panyabungan.
Sejumlah pimpinan partai politik yang menjadi pengusung
pasangan Dahlan-Aswin juga tampak hadir yakni Partai Golkar, PPP, Perindo, PDI Perjuangan, Nasdem, PKP Indonesia dan Partai Berkarya.
Dahlan juga menyampaikan jika kembali diberikan kepercayaan oleh rakyat Madina, dirinya mengaku akan fokus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pertama mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Palimbungan Batahan. Yang kedua pembangunan pabrik nenas, dan sekaligus kebunnya serta kebun pisang. Dan ketiga pengembalian kejayaan kopi mandailing, yang mana presiden telah menyiapkan Madina sebagai kiblat kopi indonesia,”papar Dahlan.
Terkait bandara dan pasar baru, Dahlan menjelaskan bahwa bandara Bukit Malintang sudah di tender, cut and fill nya sudah di tenderkan dan pasar baru juga sudh di tenderkan tentu kita berharap doa dari seluruh masyarakat biar tidak ada kendala lagi.
Editor: Why
Komentar