Berita Sumut

Ingin Terapkan Collaboration Government, Bobby Nasution Minta Masukan dari Guru Besar USU

By SumutNews

July 10, 2020

MEDAN, PUBLIKA.CO.ID– Bobby Afif Nasution kembali bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh di Kota Medan. Teranyar, Bobby menemui Prof Arif Nasution, Guru Besar Fisipol USU di kediamannya Kamis (9/7/2020) siang.

Maksud alumnus S2 Agrobisnis IPB itu bersilaturahmi dengan berbagai tokoh adalah untuk menyatukan visi bekerja secara kolaboratif untuk Kota Medan yang lebih baik, lebih berkah.

Maka itu, penggagas gerakan #KolaborasiMedanBerkah itu tak lelah menyerap ilmu dan masukan demi Kota Medan.

Saat bersua dengan Prof Arif di rumahnya di Jalan Tri Dharma USU, Bobby kembali menyampaikan tentang kiat melaksanakan Collaboration Government. Bila diberi amanah untuk memimpin Kota Medan, suami Kahiyang Ayu itu ingin melibatkan semua pihak.

Dan hal itu sejalan dengan Prof Arif. Tentu saja pria yang pernah maju di Pilkada Medan pada 2010 itu memuji kiprah Bobby. Prof Arif sependapat dengannya.

Bahkan Prof Arif memberikan tips untuk berkolaborasi langsung dengan lapisan masyarakat. Pembangunan mesti dimulai dari bawah, lapisan masyarakat terbawah untuk menjamin pemerataan.

Dari penelitian Prof Arif, semestinya di Kota Medan ini ada tim kecil yang dibentuk pemerintah. Mereka berjumlah sekitar 15 orang saja untuk bekerja di tiga lingkungan terdekat dengan tempat tinggal mereka.

Apa saja fokus mereka? Tentu saja yang terkait langsung dengan masyarakat. Antara lain pendidikan, kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Tim kecil ini bekerja memperhatikan lingkungannya dan tentu saja berkolaborasi dengan perangkat resmi pemerintah, camat, lurah hingga kepala lingkungan.

“Di Medan ada sekitar 5.200 lingkungan. Andai 30 persen saja program ini berhasil dijalankan, maka kita bisa melihat perubahan di masyarakat. Kesadaran masyarakat akan tumbuh tentang pentingnya pendidikan, kesehatan dan kebersihan maupun ketertiban lingkungan,” papar Prof Arif.

“Jadi maksud kerja tim kecil itu adalah untuk mendukung program pemerintah. Kita bisa manfaatkan fasilitas yang sudah ada seperti rumah ibadah untuk pendidikan, sekolah negeri dan pemaksimalan Puskesmas,” lanjut Prof Arif.

Maksud besar Prof Arif kepada Bobby bila kelak dipercaya menjadi Walikota Medan, adalah merangkul masyarakat hingga lapis bawah. Maka itu relawan bisa dimanfaatkan untuk memperhatikan lingkungan masing-masing. Tentu saja dengan stimulus berupa penghasilan yang masuk akal.

Lantas bagaimana sosok Bobby di mata Prof Arif? Ketika ditanyakan hal ini, Prof Arif melihat Bobby sebagai sosok yang santun. “Bobby enerjik, sopan dan tidak macam-macam. Punya akhlak yang baik,” kata Prof Arif.

Terkait upaya merangkul semua pihak dalam kolaborasi, Prof Arif menyebut memang sudah semestinya. “Karena selama ini memang itulah problem pemerintahan. Kalau bisa dirangkul semua sesuai yang ingin dilakukan Bobby, itulah yang the best menurut saya,” kata Prof Arif.

Saat bersilaturahmi pada kesempatan itu, istri Prof Arif dr Intan menyerah jurnal penelitian tentang cara mengelola sampah di Kota Medan. Jurnal tersebut bukan main-main sebab disusun lewat penelitian selama dua tahun bekerjasama dengan Jepang.