SUMUTNEWS.CO- PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM melakukan sejumlah program berkelanjutan penanggulangan stunting di sekitar wilayah operasional dalam rangka mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030. Program tersebut antara lain Perbaikan Gizi Balita Stunting, Program Bapak Asuh, dan Program Preventif Pencegahan Stunting untuk Ibu Hamil.
Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende menyebut program-program ini sudah sejalan dengan arahan pemerintah dan mengacu pada Sustainability Development Goals 2030 sehingga program berjalan berkelanjutan dan dapat diukur setiap progres dan evaluasinya. Dengan metode tersebut, kita berharap bisa bergerak lebih efektif dalam mendukung program pemerintah.
“INALUM memiliki 3 program utama dalam penanganan stunting di wilayah operasional. Tiga program ini kita buat terukur dan jelas targetnya sehingga lebih berkelanjutan. Metode dan program ini kami pilih agar penanganan stunting bisa lebih efektif. Pun kita melakukan kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan mengingat penanganan stunting merupakan tugas gotong royong masyarakat Indonesia,” ujar Mahyaruddin.
Ada 3 program penanganan stunting yang dilakukan oleh INALUM; Program Pertama Perbaikan Gizi Balita Stunting, dalam program ini INALUM melakukan sosialisasi perbaikan gizi dan memberikan asupan gizi kepada keluarga yang tercatat dengan balita stunting. INALUM memberikan paket sembako selama 120 hari kepada 29 keluarga dan balitanya dengan pemantauan ketat bersama instansi kesehatan terkait untuk mengukur perkembangan kesehatan balita. Program ini dilakukan di kawasan Kuala Tanjung dan Kuala Indah, dua desa di Kabupaten Batu Bara.
Program Kedua adalah Bapak Asuh Stunting, dalam program ini INALUM menjadi bapak asuh untuk 30 balita stunting disekitar perusahaan dengan melakukan perbaikan gizi dan pemantauan aktif. Saat ini, INALUM menargetkan 105 anak stunting untuk dijadikan Anak Asuh, dan saat ini sudah menjalankan program untuk 30 balita hingga akhir Desember 2023. Program Ketiga adalah Program Preventif Pencegahan Stunting untuk Ibu Hamil, dalam program ini INALUM memberikan beberapa pencegahan stunting seperti edukasi nutrisi, pemberian suplemen, senam ibu hamil, dan pengukuran kesehatan secara berkala.
Dalam melaksanakan program-program tersebut, INALUM berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Provinsi, Ikatan Dokter Anak Indonesia, civitas akademika Fakultas Kedoktertan Universitas Sumatera Utara, LSM, dan komunitas lainnya.
Vice President CSR INALUM, Ali Hasian menyebut bahwa ketiga program ini diharapkan bisa mempercepat program Indonesia Bebas Stunting 2030 dan bisa membantu menciptakan generasi emas Indonesia 2045.
“Kami dari INALUM percaya bahwa penanganan stunting tidak hanya merupakan perbaikan gizi semata, melainkan juga sebuah upaya gotong royong semua pihak dalam menciptakan generasi baru Indonesia yang lebih baik dari generasi selanjutnya. Karena kami percaya, generasi yang baik bisa memajukan Indonesia ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya,” tutup Ali.