Prof Ida: Pentingnya Ibu Berikan ASI ke Bayi hingga Usia 2 Tahun

SUMUTNEWS.CO, MEDAN – Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas Rambung Kota Binjai. Dalam kesempatan itu dia berpesan tentang pentingnya ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif kepada bayi hingga usia dua tahun.

“Self-efficacy atau keyakinan diri ibu hamil merupakan faktor penting yang mempengaruhi keputusan ibu untuk memberikan ASI kepada bayi sampai 2 tahun,” kata dia melalui keterangan tertulis, Senin (9/9/2024).

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang digelar Senin (19/8/2024) lalu itu mengambil tema ”Meningkatkan Self-Efficacy Ibu Hamil dalam Pemberian ASI di Puskesmas Rambung, Kota Binjai. Dalam kesempatan itu, Prof Ida memperkenalkan Self-Efficacy dalam menyusui, teknik dan manfaat menyusui.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu ibu-ibu hamil merasa lebih percaya diri dan siap dalam menghadapi tantangan menyusui,” ujar Prof. Ida.

“Kami berharap agar ilmu dan keterampilan yang diberikan hari ini dapat diimplementasikan oleh ibu-ibu hamil, dan pada akhirnya dapat meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif di daerah ini,” lanjut dia.

Kegiatan ini dihadiri 40 orang ibu hamil serta bidan koordinator di Puskesmas Rambung. Antusiasme peserta terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Ibu-ibu hamil dan calon ibu yang hadir mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi terhadap pelatihan yang diberikan.

“Saya merasa lebih percaya diri setelah mengikuti workshop ini. Sekarang saya tahu cara yang benar untuk menyusui dan bagaimana mengatasi masalah yang mungkin terjadi kedepannya,” ucap Siti salah seorang peserta yang hadir.

Kepala Puskesmas Rambung Sulistiawan, SKM, M.Kes, mendukung inisiatif FKM USU menggelar kegiatan tersebut. Dia menggaris bawahi pentingnya pendidikan dan dukungan bagi ibu-ibu hamil di daerah tersebut

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari komitmen FKM USU untuk berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak. Melalui inisiatif ini, diharapkan akan terjalin kerjasama yang lebih erat antara akademisi, tenaga medis, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan keluarga.

Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan bahwa pencapaian dalam pemberian ASI eksklusif dapat terus meningkat, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan generasi mendatang. (SN01)

Komentar

Pos terkait