SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebutkan, satu orang anggota DPRD Sumut, yang ditahan di Rutan Pomdam Jaya Guntur terkait kasus suap mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, positif terpapar virus Covid-19.
“Informasi yang kami terima dari Karutan, benar ada 1 orang tahanan di Rutan Pomdam Jaya Guntur yang terkonfirmasi positif covid 19,” kata dia, melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (29/9/2020).
Ali menyebut, bahwa tahanan tersebut Japorman Saragih, mantan Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumut.
Saat ini, Japorman sudah dikarantina di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta
“Saat ini masih dalam perawatan di RSPAD Jakarta,” ucapnya.
Karantina ini dilakukan agar virus tidak menular kepada tahanan lainnya.
“Sebagai upaya mencegah penyebaran wabah virus tersebut, pihak Rutan sdh koordinasi dengan Puskesmas Setiabudi untuk tindakan lebih lanjut terhadap tahanan lain yang ada indikasi kontak erat dengan yang bersangkutan,” jelasnya.
Ali mengatakan, untuk sementara pemeriksaan penyidikan terhadap tahanan yang berada di Pomdam Jaya Guntur ditunda, karena adanya tahanan terpapar virus.
“Sedangkan untuk persidangan yang tidak bisa ditunda akan diupayakan via online dengan posisi terdakwa dari rutan Pomdam Jaya Guntur,” jelasnya.
Sebelumnya, putri Japorman Saragih, yakni Meryl Saragih juga dinyatakan positif covid-19.
Meryl Saragih terpapar virus Corona pascarapat Kerja (Raker) DPRD Provinsi Sumatera Utara di Hotel Labersa, Balige, Kabupaten Toba.
Dan pada hari ini, seluruh anggota dewan dan Sekretariat DPRD melalukan pemeriksaan Rapid SWAB, untuk mencegah penularan virus.
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyebut, satu di antara 100 anggota dewan yang terpapar virus Corona, yaitu Meryl Saragih.
“Iya benar, Bu Meryl yang kena setelah raker lalu. Beliau langsung periksakan diri ke rumah sakit, dan hasilnya positif,” ucapnya.
Kemudian, Baskami membantah adanya kabar belasan anggota DPRD Sumut terpapar, pascarapat tersebut.
Ia menyebut, hanya ada dua anggota DPRD Sumut yang terpapar Pandemi Covid-19 ini.
“Gak benar itu. Dari mana pula belasan orang, siapa yang bilang? Setau kami hanya Bu Meryl dan Dimas Tri Adji (Ketua Komisi E),” jelasnya.
Lalu, ia mengimbau kepada seluruh anggotanya, ASN dan tenaga pendukung di lingkungan DPRD Sumut agar bisa mengikuti pemeriksaan Rapid SWAB, guna memutus rantai penyebaran virus.
Akan tetapi, ia tidak bisa dengan tegas memaksa seluruh anggota dewan untuk mengikuti pemeriksaan tersebut.
“Kita tidak bisa memaksa orang untuk SWAB, bagi yang mau. Tapi kita harus mengetahui kondisi kesehatan kita, maka saya imbau ikut tes SWAB,” katanya.
Anggota DPRD Sumut, Dimas Tri Adji membenarkan kabar dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Akan tetapi, ia mengaku, tertular bukan dari mengikuti Raker di Balige.
“Saya positif, tapi saya tidak ikut dalam Raker tersebut,” ucapnya. Saat ini, dirinya juga sudah melakukan pemeriksaan Rapid SWAB dan isolasi, untuk mencegah penularan virus kepada orang lain.
Dikutip dari medan.tribunnews.com
Editor: ARI