SUMUTNEWS.CO – Karo | Universitas Negeri Medan melaksanakan pelatihan instrumen musik kulcapi hasil dari model inovasi yang dilakukan oleh LPPM Unimed bersama dengan Dosen Prodi Pendidikan Musik FBS Unimed di Kabanjahe Kabupaten Karo pada tanggal 25-26 September 2020.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup. Adapun tim yang melaksakan kegiatan ini terdiri dari dosen di lingkungan Prodi Pendidikan Musik Unimed yakni, Dr. Uyuni Widiastuti, M.Pd., Dr. Panji Suroso, M.Si., Brepin Tarigan, M.Sn., Merdy Roy S. Togatorop, M.Sn., dan Aqsa Mulya, M.Sn.
Instrumen musik Kulcapi adalah alat musik dawai yang dipakai dan diwariskan secara turun temurun pada masyarakat etnis Karo di Sumatera Utara. Kulcapi biasa dimainkan bersamaan dengan alat musik lain dalam ansambel gendang karo. Kulcapi terdiri dari dua senar (dawai) dengan nada Sol untuk senar kesatu (bawah) dan nada Do untuk senar kedua (atas). Kulcapi pada ansambel gendang Karo berfungsi sebagai pembawa melodi utama lagu Karo.
Kurangnya inovasi pada alat musik tradisi Karo, membuat minat masyarakat umum di Sumatera Utara terhadap instrumen petik Kulcapi ini kian hari semakin menurun. Alat musik ini kalah populer bila dibandingkan instrumen petik modern seperti gitar elektrik. Selain itu, hal ini terjadi sebagai dampak dari lebih banyak publikasi, dokumentasi, maupun sentuhan teknologi instrumen petik modern dibanding instrumen tradisi seperti Kulcapi.
Tampilan maupun perangkat di dalam instrumen musik Kulcapi masih dianggap kurang merepresentasikan selera modern seperti halnya instrumen petik populer lainnya. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi kebosanan sehingga masayarakat tidak tertarik lagi untuk memainkan instrumen musik Kulcapi.
Mengatasi hal tersebut, dibutuhkan perlakuan modifikasi dukungan dari teknologi yang dapat diterapkan pada instrumen musik Kulcapi guna menunjang penyajian musik Kulcapi. Hadirnya Kulcapi dengan 4 senar hasil inovasi dari lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyakarat (LPPM) Unimed menjadi solusi alternatif.
Dengan jumlah 4 senar memungkinkan para pemain untuk mengeksplorasi nada-nada dengan jangkauan lebih luas. Sehingga akan memudahkan pemain musik Kulcapi dalam penampilannya. Selain itu, secara visual akan muncul bentuk Kulcapi yang lebih segar dan berinovasi. Dengan demikian produk Instrumen Kulcapi Senar 4 ini akan dapat bersaing di pasar Global bersama alat musik petik modern lainnya.
Model inovasi instrumen kulcapi senar 4 merupakan pengembangan instrumen yang dikatakan tergolong baru, sehingga perlu dilakukan pelatihan kepada para seniman produktif khususnya di daerah Kabupaten Karo. LPPM Unimed berharap semoga pelatihan ini dapat menarik minat masyarakat khususnya kaum muda untuk lebih mencintai instrumen musik daerah ketimbang mencintai musik dari mancanegara. Dan harapan lain untuk dapat mengembangkan kreativitas dan produktivitas pemuda yang ada di tanah Karo Sumatera Utara.
Editor: ARI
Unimed Gelar Latihan Inovasi Model Instrumen Musik Kulcapi Pada Kelompok Seniman Tradisional Kabupaten Karo

Komentar