Webinar SKPI-KNPI Sumut: Milenial Sumut Harus Kolaborasi

PUBLIKA.CO.ID – Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) dan DPD KNPI Sumatera Utara kembali menggelar web-seminar atau webinar.

Kali ini di seri ke-3, isu yang diangkat bertema Kreatif dan Produktif di Tengah Covid-19: Anak Muda Bicara Masa Depan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Webinar yang dihelat Rabu (24/6/2020) malam itu menghadirkan Billy Mambrasar Staf khusus  Presiden, Bupati Tapanuli Tengah Sumut Bakhtiar Ahmad Sibarani, Ketua KNPI Sumut Samsir Pohan, Assocoate ICCI Anis Saadah dan Founder Forum Pelajar Cendikia Nusantara Rahayu Pratiwi.

Founder SKPI Faisal Mahrawa dalam pembukaan menyampaikan pihaknya menggelar webinar sebagai langkah strategis guna pengarusutamaan isu-isu kepemudaan dalam proses kebijakan.

“Kebijakan pemerintah memang harus didorong melalui isu kepemudaan. Kita berharap Stafsus Milenial bisa menjadikan ini sebagai masukan penting untuk kebijakan ke depan,” kata Dosen FISIP USU tersebut.

Menyikapi itu, Billy Mambrasar menyatakan kesiapannya menggandeng milenial Sumatera Utara dalam proses kebijakan maupun program yang akan berjalan.

“Kita berkolaborasi. Saya menawarkan program untuk kita kemas bersama-sama agar pemuda tidak merasa sendirian dalam mewujudkan ide-idenya,” kata Putra asli Papua tersebut.

Pemilik nama lengkap Gracia Josaphat Jobel Mambrasar itu juga mengajak kepala daerah di Sumut untuk terus menggandeng anak muda dalam setiap program pembangunan.

“Di Sumut tidak sedikit kepala daerahnya milenial, termasuk Bupati Tapteng. Tentu ini potensi yang harus kita kolaborasikan. Saya siap turun ke Sumut untuk gebrakan positif pemuda di sana,” kata Pendiri Yayasan Kitong Bisa, yang bergerak dalam bidang pendidikan informal itu.

Menyahuti itu, Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani menegaskan semua pemuda punya kesempatan yang sama untuk mencapai sukses.

“Sukses itu ketika kita bermanfaat bagi orang banyak. Yang bisa kaya bukan cuma orang kaya, yang bisa sukses juga bukan ditentukan dari perguruan tinggi. Maka mari kita tentukan dulu niat kita yang utama,” kata Bakhtiar yang mulai menapaki karir politik sebagai anggota DPRD Tapteng pada usia 24 tahun.

Waketum DPP KNPI itu juga menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi bagi pembinaan dan masa depan pemuda khususnya di Sumut.

“Saya bukan dari keluarga berada dulunya. Jadi saya merasakan kesulitan apa yang dialami anak muda saat ini. Maka sudah sewajarnya saya menyahuti itu,” kata Bakhtiar.

Sementara itu Ketua KNPI Sumut Samsir Pohan mengajak seluruh elemen pemuda tetap kreatif dan produktif di tengah pandemi.

“Keterbatasan bukan alasan. Pemuda harus adaptif dan kreatif. Pasca wabah, kehidupan akan banyak berubah. Jadi, pemuda harus menemukenali persoalan dan tantangan zaman,  lalu menjawabnya dengan kreatifitas” kata mantan Ketum Badko HMI Sumut itu.

Samsir juga mendorong lahirnya inkubator usaha pemuda seperti startup koperasi dengan platform digital di Sumut.

“Alhamdulillah ternyata kabupaten Tapteng bersedia sebagai “pilot project” di Sumut. Tawaran kolaborasi ini harus kita tangkap sebagai pemicu untuk terus berbenah ke depannya,” kata Samsir.

Sementara itu, pendiri Associate ICCI (Indonesia Consortium for Cooverative Innovation) Anis Saadah menekankan pentingnya perubahan “mindset” atau pola pikir tentang koperasi.

“Koperasi bukan sekadar simpan pinjam. Pemikiran itu harus dirubah dulu. Justru koperasi dengan platform digital semisal GoJek dan sejenisnya lebih bertahan usahanya. Peluang usaha seperti ini yang harus dikuasai anak muda kita”, ungkap Anis.

Sedangkan narasumber lainnya yakni Rahayu Pratiwi menegaskan pentingnya nilai atau value yang dimiliki anak muda.

“Yang terpenting adalah value (nilai) kita. Dan kami siap mengawal dan bekerjasama kegiatan yang berkaitan dengan kepemudaan khususnya perempuan,” kata Mahasiswi Tata Negara UIN Sumut yang menjadi perwakilan Asia-Pasifik pada Ajang OISAA ISAS Tech Symposium November 2020 di Dubai (*)

Komentar

Pos terkait