SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali merotasi sejumlah perwira tingginya. Terbaru, 14 Pati dari TNI AD dan AL dimutasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/777/X/2020 tanggal 1 Oktober 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 14 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 3 (tiga) Pati TNI AD dan 11 Pati TNI AL.
Dari deretan pati itu, ada nama Laksda TNI Sudihartawan yang kini dipercaya menjabat sebagai Panglima Koarmada II yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur.
Sudihartawan menempati posisi yang sebelumnya diisi oleh Laksda TNI Heru Kusmanto yang kini menempati posisi baru sebagai Asrenum Panglima TNI.
Selain itu ada, perubahan di jabatan Gubernur AAL. Laksda TNI Edi Sucipto digantikan oleh Laksma TNI Tunggul Suropati.
Posisi Tunggul sebagai Wakapuspen TNI diisi oleh Laksma TNI Tedjo Sukmono.
Selain itu, jabatan Kadispen TNI AL juga mengalami pergantian. Laksma TNI Mohamad Zaenal digantikan oleh Kolonel Laut (S) Julius Widjojono.
Mohamad Zaenal akan menempati jabatan baru sebagai Danlantamal V Surabaya Koarmada II.
Berikut daftar lengkap 14 pati TNI yang mengalami pergeseran jabatan:
Mayjen TNI Benny Octaviar, M.D.A. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI,
Brigjen TNI Nugroho Tjendakiarto, S.H. dari Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Indag menjadi Pa Sahli Tk. III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI,
Kolonel Ckm Drg. Raden Triatmojo Budi Utomo dari Paban V/Kes Slog TNI menjadi Pa Sahli Tk. II Was Eropa dan AS Sahli Bid. Hubint Panglima TNI.
Home
Nasional
Pertahanan
14 Perwira Tinggi TNI AD dan TNI AL Dimutasi: Panglima Koarmada II hingga Gubernur AAL Diganti
Jumat, 2 Oktober 2020 17:05 WIB
zoom-in14 Perwira Tinggi TNI AD dan TNI AL Dimutasi: Panglima Koarmada II hingga Gubernur AAL Diganti
Puspen TNI/Puspen TNI
Ilustrasi.
Mayjen TNI Benny Octaviar, M.D.A. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI,
Brigjen TNI Nugroho Tjendakiarto, S.H. dari Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Indag menjadi Pa Sahli Tk. III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI,
Kolonel Ckm Drg. Raden Triatmojo Budi Utomo dari Paban V/Kes Slog TNI menjadi Pa Sahli Tk. II Was Eropa dan AS Sahli Bid. Hubint Panglima TNI.
TNI AL
Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.A.P. dari Asrenum Panglima TNI menjadi Kapushidrosal,
Laksda TNI Heru Kusmanto dari Pangkoarmada II menjadi Asrenum Panglima TNI,
Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan S.Pi., M.M. dari TA Pengkaji Bid. SKA Lemhannas menjadi Pangkoarmada II,
Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. dari Gubernur AAL menjadi TA Pengkaji Bid. SKA Lemhannas,
Laksma TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr.(Han) dari Wakapuspen TNI menjadi Gubernur AAL,
Laksma TNI Tedjo Sukmono, S.H., CHRMP. dari Danlantamal V Surabaya Koarmada II menjadi Wakapuspen TNI.
Laksma TNI Mohamad Zaenal, S.E., M.M., M.Soc.Sc. dari Kadispenal menjadi Danlantamal V Surabaya Koarmada II,
Kolonel Laut (S) Julius Widjojono, CHRMP. dari Paban I Ren Spersal menjadi Kadispenal,
Laksda TNI Prasetya Nugraha S.T., M.Sc. dari TA Pengajar Bid. Hankam Lemhannas menjadi Deputi Bid. Taplai Bangsa Lemhannas,
Laksma TNI Budi Setiawan, S.T. dari Karo Kerjasama dan Hukum Settama Lemhannas menjadi TA Pengajar Bid. Hankam Lemhannas
Kolonel Mar Siswoto dari Waaspotwil Kaskogabwilhan III menjadi Karo Kerjasama dan Hukum Settama Lemhannas.
Ziarah Pahlawan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menabur bunga di makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Jumat (2/10/2020).
Setelah melakukan prosesi upacara penghormatan terhadap para pahlawan, Hadi dan tiga Kepala Staf Angkatan melakukan tabur bunga di makam Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie yang berada di Blok M 120.
Sebagaimana diketahui almarhum BJ Habibie merupakan Presiden pertama yang memimpin Indonesia pada era reformasi setelah sebelumnya dipimpin selama lebih dari 30 tahun oleh Presiden Soeharto.
Rombongan kemudian melanjutkan menabur bunga di makam Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat di Blok M 109.
Sebagaimana diketahui almarhum Edi merupakan Panglima ABRI Ke-10 dan merupakan satu-satunya tokoh yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI-AD, Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu yang bersamaan pada era Orde Baru.
Rombongan kemudian melanjutkan menabur bunga di makam Jenderal Besar TNI (Purn) AH Nasution di Blok M 98
Sekadar informasi almarhum Nasution mendapatkan pangkat kehormatan bintang limanya pada HUT ABRI tanggal 5 Oktober 1997.
Setelah itu rombongan melanjutkan menabur bunga di makam Jenderal TNI (Purn) Feisal Tanjung di Blok P 125 E.
Diketahui almarhum Feisal yang merupakan Panglima ABRI ke 11 dan berpengalaman dalam sejumlah operasi penting sepanjang sejarah TNI di antaranya Operasi Trikora (1963), Operasi Dwikora (1965), Operasi G30S PKI (1965), Operasi W OPM (1967), dan Operasi Seroja Timor-Timur (1976).
Kemudian rombongan melanjutkan menabur bunga di makam Jenderal TNI (Purn) Maraden Panggabean di Blok T 389.
Tercatat almarhum Maraden Panggabean pernah menjabat sebagai Panglima ABRI ke-6, kabinet Pembangunan II (1973-1978) di era rezim Orde Baru.
Selanjutnya rombongan melanjutkan menabur bunga di makam Jenderal TNI LB Moerdani di Blok AA 5.
Sebagaimana diketahui almarhum Benny menjabat sebagai Panglima ABRI ke-8 di era pemerintahan Presiden Soeharto.
Terakhir, rombongan menabur bunga di makam Pahlawan Revolusi di Blok E 79 sampai dengan E 83.
Sebelum tabur bunga, Hadi dan para peserta juga melakukan penghormatan dan mengheningkan cipta dalam upacara penghormatan.
Dalam upacara tersebut Hadi bertindak sebagai inspektur upacara dan bertindak sebagai pendamping inspektur upacara Panglima Kodam Jaya Sekaligus Komandan Kogartap I/Jakarta Mayjen TNI Dudung Abdurrahcman.
Sementara itu yang bertindak sebagai komandan upacara adalah Asops Paspampres Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor.
Editor: ARI
Komentar