Diperkosa Ratusan Kali, Gadis Tawanan ISIS Ini Akhirnya Bakar Wajahnya Agar Tak Diperkosa

Kakak beradik yang berhasil melarikan diri (tribun Jateng)

SUMUTNEWS.CO – Medan | Sebuah fakta mengerikan baru saja diungkapkan para perempuan yang menjadi tawanan kelompok teroris ISIS.

Para Yazidi yang menjadi tawanan ISIS mengaku mendapat tindak kekerasan seksual yang sangat brutal.

Bacaan Lainnya

Seorang dokter yang menangani mereka, mengungkapkan bagaimana seorang gadis muda yang ia rawat mengaku berulang kali diperkosa oleh tentara ISIS.

Hingga suatu ketika, gadis itu nekat membakar wajahnya agar dia tidak ditangkap dan diperkosa oleh para militan ISIS.

Sebagai kelompok teror yang menyebar pesan kebencian di Timur Tengah, ISIS memaksa ribuan perempuan dan anak perempuan Yazidi telah menjadi budak seks.

Dokter Jerman bernama, Jan Ilhan Kizilhan yang mengepalai proyek di Baden-Wurttemberg, membawa sekitar 1.100 korban ISIS ke Jerman untuk menjalani pengobatan dan terapi.

Dilansir dari mirror.co.uk, selama menjalani terapi, para korban mengungkapkan bagimana tindakan pelecehan yang dilakukan oleh para kelompok pembunuh ISIS.

Dari sesi terapi tersebut, terungkap pengakuan seorang gadis muda yang mengaku trauma setelah berhasil melarikan diri dari pemerkosaan dan penyiksaan.

Kepada dokter yang mewawatnya, gadis muda ini mengaku sengaja membakar diri untuk membuat wajahnya kurang menarik.

Kizilhan menceritakan bagaimana dia bertemu dengan seorang gadis muda di sebuah kamp pengungsi Agustus, lalu yang mengaku membakar wajahnya.

“Dia tidak punya hidung, dan telinga kirinya. Gadis muda itu lolos ISIS dengan adik-adiknya, setelah sempat diperkosa dan disiksa berulangkali,” terangnya.

Kizilhan mengatakan, pada suatu malam, gadis itu terbangun dan menungkan bensin ke wajahnya kemudian menyalakan korek api.

Gadis itu, kata Kizilhan, berharap luka bakar akan membuat wajahnya tampak jelek sehingga dia tidak akan diperkosa lagi. Gadis muda itu khawatir dia tidak akan bertahan dan kemudian memadamkan api dengan cepat di wajahnya.

Saat ini, gadis malang itu sedang menjalani serangkaian operasi di rumah sakit di Jerman. Dia masih harus menjalani lebih dari belasan operasi kulit dan tulang untuk memulihkan kembali wajahnya.

Gadis yang berusia delapan tahun ini berulang kali diperkosa hingga ratusan kali oleh para tentara ISIS, setelah itu ia dijual sebagai budak seks.

Namun, kini gadis 8 tahun ini sudah mulai pulih usai menjalani terapi.
“ISIS menjualnya delapan kali selama 10 bulan dia disandera, dan diperkosa ratusan kali. Ini adalah kasus yang saya selalu ada dalam pikiran saya,” kata Kizilhan.

Kizilhan mengatakan, para korban budak seks yang berhasil melarikan diri ISIS sering dijauhi oleh masyarakat.

Masyarakat setempat menganggap para korban perkosaan atau para korban yang dibuat hamil oleh kelompok ISIS dipandang sebagai sesuatu yang ‘tidak terhormat’.

Hal ini menyebabkan banyak korban terjun ke dunia prostitusi, menjadi pekerja seks demi memberi makan keluarga mereka.
Namun,di klinik di Jerman, para korban perkosaan dirawat oleh perawat spesialis sebelum menjalani terapi intensif. (jateng.tribunnews.com)

Editor: ZAL

Komentar

Pos terkait