SUMUTNEWS.CO – Medan | Di Kota Medan, kini ramai anak-anak dibawah umur yang berjualan kerupuk jangek. Bukan hanya puluhan, mungkin ada ratusan anak-anak yang berjualan.
Anak-anak ini terlihat ramai menjajakkan dagangan bahkan hingga malam hari. Mereka memasuki setiap kafe, toko, dan semua tempat yang ramai.
Seperti yang terlihat di salah satu warung kopi di Medan Johor pukul 22.11 malam ini, ada dua anak yang masih setia membawa pelastik berisi kerupuk dagangan. Kerupuk ini mereka jual dengan harga Rp 10.000 untuk tiga bungkus kerupuk.
Pertanyaan adalah siapa yang menyuruh? Atau siapa yang menjadi toke kerupuk jangek yang diperdagangkan anak-anak ini?
Hal ini tentu bukan masalah yang sepele. Anak-anak ini seakan terorganisir. Bukankah ini pelanggaran? Mempekerjakan anak dibawah umur.
Hingga saat ini pemerintah setempat agaknya belum mengambil langkah penanganan untuk anak-anak ini. Jangankan untuk adanya regulasi, untuk menertibkan pun juga tidak pernah.
Mungkin alasannya soal kemanusiaan. Namun tentu ini tetap tidak bisa dibiarkan. Sangat berbahaya jika anak-anak dibawah umur ini tetap berkeliaran di tengah malam. (Opini Tim sumutnews.id)
Penulis : ZAL
Editor : ZAL
Komentar