Dianggap Cemari Lingkungan, Mahasiswa Demo Pabrik PT MAS

Masa aksi Ikatan Mahasiswa Kecamatan Na IX-X (IMNA) saat berjalan kaki menuju Pabrik Kelapa Sawit, PT. Mutiara Nusa Agro Sejahtera (MAS) pada Selasa (01/09/2020).

SUMUTNEWS.CO – Labuhanbatu Utara | Ikatan Mahasiswa Kecamatan Na IX-X (IMNA) menggelar aksi unjuk rasa perihal dugaan pencemaran lingkungan hidup yang dilakukan oleh Pabrik Kelapa Sawit, yakni PT. Mutiara Nusa Agro Sejahtera (MAS)  pada Selasa (01/09/2020).

Dugaan pencemaran lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT.MAS melalui corong asap pabrik yang setiap hari memproduksi minyak kelapa sawit sehingga mengakibatkan asap pabrik yang tak jarang menutupi daya pandang/penglihatan masyarakat yang ada disekitar pabrik.

Bacaan Lainnya

Ketua Ikatan Mahasiswa Na IX-X, Amin Siregar menjelaskan bahwa pihak perusahaan harus segera menghentikan aktivitas perusahaan jika dugaan pencemaran lingkungan hidup itu masih terus berlangsung.

“Kami meminta agar Pimpinan PT. MAS menyampaikan informasi terbuka terkait dugaan pencemaran lingkungan udara dan air yang dilakukan oleh perusahaan,” kata Amin Siregar saat orasi.

“Pimpinan PT. MAS dapat segera menghentikan aktifitas yang kami duga telah mencemari lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara transparan dan memberikan laporan prosesnya kepada masyarakat. Memberikan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat yang terdampak dugaan pencemaran lingkungan,” lanjutnya.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung atas dasar keresahan yang dirasakan oleh warga sudah sejak lama sehingga momentum banyak nya mahasiswa yang sedang berada di kampung halaman diambil untuk menjadi perwakilan suara keresahan masyarakat.

“Masyarakat sudah banyak yang mengeluh dan menyampaikan aspirasinya kepada mahasiswa. Dan atas dasar keresahan inilah kami tergerak untuk melangkah menyampaikan aspirasi masyarakat. Harusnya suara ini bisa di wakili oleh Anggota DPRD yang terpilih dari Dapil Na IX-X dan Aek Natas. Tapi nyatanya hari ini, tak ada anggota DPRD yang merespon permasalahan ini. Dan pejabat eksekutif juga sudah terbiasa abai atas aktivitas pencemaran lingkungan yang terjadi di Labuhanbatu Utara hari ini. Jadi kita tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah kabupaten Labuhanbatu Utara hari ini,” teriak Koordinator Lapangan, Wira.

Unjuk rasa tersebut berlangsung cukup a lot dikarenakan pihak perusahaan tidak menemui masa aksi diluar, dan massa aksi juga tidak mau bertemu dengan pihak perusahaan jika hanya perwakilan yang diperkenankan untuk masuk.

Mahasiswa juga meminta agar aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa tidak dibenturkan dengan Sekrikat Pekerja yang ada di perusahaan.

“Kami meminta agar pihak perusahaan untuk gentleman bertemu dengan massa aksi, sampaikan klarifikasi terhadap persoalan yang terjadi. Jangan juga kita malah mau dibenturkan dengan Sekrikat Pekerja yang ada di perusahaan ini. Kami meminta agar serikat pekerja juga memahami esensi dari perjuangan mahasiswa. Karena sejatinya mahasiswa dan buruh adalah satu garis perjuangan menegakkan keadilan dibumi pertiwi ini,” tutup Wira.

Editor: Why

Komentar

Pos terkait