SUMUTNEWS.CO – Opini | Usia 54thn bagi manusia sudah ckup dewasa. Milad KAHMI ke-54thn selamat dirgahayu, banyak gagasan”, pengabdian, kerja nyata di lakukan dan d laksanakan sbagai insan cita, insan kampus, nalar dan kemampuan kompentensi telah teruji, pembelajaran di mulai sejak berHMI, beradaptasi dgn kbutuhan dunia kampus (Tridarma PT), pengorganisasian peduli mengikuti perjalanan bangsa Indonesia hidup yg bermartabat adil dan makmur yg di cita”kan pendahulu tertuang dlm pembukaan UUD 1945.
Walupun sudah selesai masa berHMI, tpi jiwa pengkaderan tdk pernah sepi dlm menyuarakan kebenaran dan keadilan. Menyumbangsihkan pengabdian dan keilmuan dlm mmbangun bangsa hri esok lebih baik daripada hari ini, keikut sertaan KAHMI dlm membangun masyarakat madani bhineka tunggal ika yg harus utuh dalam wadah NKRI.
Menyadari hal itu insan cita cita KAHMI tdk mau diam, masa bodoh, harus ikut ambil bagian dlm membangun bangsa krena itu perkerjaan mulia. Sekrang KAHMI 54thn kadernya ada di mana”, mulai dri wakil presiden, para mentri, parlemen, birokrat, BUMN, pengusaha, intelektual (dunia kampus), dll. KAHMI yg di mulai dri berHMI sudah malang melintang di dunia kampus, menyadari bahwa building caracter bangsa mesti di bangun sejak dini sampai kejenjang yg tertinggi.
Pda akhirnya KAHMI sudah bnyak yg bergelar profesor, doktor, cendekiawan yg mmpunyai dinamika reputasi prsonal yg tinggi, luas dan berwawasan intelektual yg mumpuni. Walupun begitu kta tdk menutup mata ada intelektual yg mengalami disorentasi lulusan PT ada juga yg tdk berkualitas, pengetahuan dan skilnya rendah, kemampuan leadershipnya lemah knapa ini trjadi ?? sebabnya sungguh kompleks hrus di kaji dari berbagai aspek.
Di harapkan alumni perguruan tinggi hrus mampu mnjadi pintu gerbang bagi mahasiswa sbagai landasan tridarma perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian). kesemua itu di laksanakan mantap secara konsepsional maupun oprasional dgn demikian lahirlah anlightened intellectuals artinya kaum intelektual yg tercerahkan.
CORONA VIRUS DISIASE (COVID-19) SUATU MUSIBAH
Dirgahayu KAHMI ke-54 17 September 1966 – 17 September 2020 berbeda dengan suasana tahun sebelumnya, sebab hampir seluruh negara ditimpah wabah yg tak asing lagi disebut covid19, tidak sedikit yg tlah gugur, mayat mayat bergelimpangan di jalan, pertokoan rumah sakit penuh sesak untuk dirawat dan disembuhkan, lihat di Itali motor truk militer mengangkut ratusan jenazah, di Jerman negara maju super canggih kualahan, di Ekuador jenazah sampai ada yg dibakar, menyedihkan dan mengharukan.
Di indonesia sama sama kita lihat dan kita rasakan baik dilayar kaca maupun di medsos, alangkah sedihnya pilu perasaan kita, ada sahabat teman kita yg terpapar disolasi Bahkan telah ada yg mendahului kita yg pernah bersama sama di HMI/KAHMI sekarang mereka telah tiada, mari kita merenung hening sejenak menghadiahkan sepaling Al-fatihah dan mendoakannya semoga mereka ditempatkan disisiNya, aamiin. Sebagai intelektual muslim (insan cita) kita harus berbuat membantu baik pikiran moril dan materil kepada masyarakat yg mengalami kesulitan ekonomi. Setidak tidaknya mengkampanyekan: Hayo pake masker, cuci tangan, jaga kesehatan.
DIRGAHAYU KAHMI KE-54, SEMOGA ALLAH MERIDHOINYA, DAN SEGERA BERAKHIR COVID-19, ENGKAU MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG JAUHKAN MUSIBAH YANG MENINMPA NEGERI KAMI INI.
Ditulis oleh : M.Ilyas AR KAHMI KFJS Medan
Editor: ARI
Komentar