SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Setelah bercerai dengan Inggit Garnasih, Sukarno disebut memiliki sejumlah utang. Utang-utang itu tertuang dalam dokumen surat perceraian Inggit dengan Sukarno.
Disebutkan bahwa Sukarno memiliki utang sebesar f6280 atau Rp 6.280 yang dicicil selama 10 tahun dan uang bulanan senilai f75 atau Rp 75.
Belum diketahui berapa rupiah nilai uang itu di masa sekarang.
Selain itu, Sukarno juga berjanji akan membelikan rumah untuk Inggit melalui tiga orang saksi.
Isi perjanjian itu tertulis dalam nomor dua di dokumen tersebut, sebagai berikut:
2.Fihak pertama mengakoe berhoetang kepada fihak kedoea djoemlahnja f6280,- (enam riboe doea ratoes delapan poeloeh roepiah) dan akan membajarnja:
a. kontan f2000,- (doea riboe roepiah),
b. sisanja f4280,- (empat riboe doe ratoes delapan peoloeh roepiah) diangsoer membajarnja f 50,- (lima poleoeh roepiah) seboelan selama sepoeloeh tahun.
Namun menurut cucu angkat Inggit Garnasih, Tito Z Harmaen atau Tito Asmarahadi, janji tersebut tak pernah dipenuhi. Dengan begitu, dia menilai Sukarno masih mempunyai utang pada Inggit.
“Poin perjanjian itu (tak ditepati), jadi sampai sekarang di akhirat pun Soekarno masih punya utang,” ujar Tito dilansir dari kumparan, Kamis (24/9).
Menurut Tito, setelah Inggit dan Sukarno bercerai pada tahun 1942, keduanya pernah bertemu kembali di tahun 1955 dan 1960.
Pertemuan pertama, Sukarno meminta maaf pada Inggit karena telah menceraikan. Pertemuan kedua, Inggit hanya menitipkan pesan bahwa Soekarno harus menjaga dan jangan sekali-kali melupakan rakyat.
“Bu Inggit menjawabnya, tak perlu diminta pun dari dulu pun beliau sudah memaafkan. Tugas Kusno – sapaan Sukarno – sekarang adalah memimpin negara ini dengan baik,” terang dia menirukan ucapan Inggit.
Editor: ARI
Komentar