SUMUTNEWS.CO – Medan | Seorang ibu berstatus janda, Boru (Br) Sinaga (60) waga Jalan Seto, Bromo Ujung Medan, Sumatera Utara (Sumut) tak kuat menahan sedih saat menceritakan perjuangan dirinya melawan penyakit kanker otak yang dia derita selama 14 tahun.
Ungkapnya sambil bersedih, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan beli obat, kecuali mengemis.
“Saya tak malu walau harus mengemis, gimana lagi pak, saya tak bisa lagi berbuat apa-apa,” ungkapnya saat ditemui tim Kolega.id di salah satu warung kopi Jalan Karya Wisata, Medan Jojor, Senin (29/09/2020).
Sambungnya lagi, untuk biaya pengobatan selama menderita peyakit kanker otak itu, dirinya sudah menjual semua barang berharganya termasuk rumah.
“Rumah saya sudah saya jual untuk pengobatan pak, tapi ya masih tetap. Tak ada lagi yang saya punya, untuk kebutuhan sehari-hari saya harus mengemis,” lanjut dia dengan berlinang air mata.
Anak-anak ibu Br.Sinaga hanya bekerja sebagai tukang becak, dan itu tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
“Anak saya ada dua pak, keduanya kerjanya tukang becak, itu tak cukup untuk beli obat saya pak, lain lagi untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Diterangkannya, beberapa kali dia sudah melakukan pengobatan di Rumah Sakit (RS) namun penyakit yang dia derita tak kunjung sembuh.
Karena tidak ada lagi uang untuk berobat, dia terpaksa menghentikan pengobatan.
“Saya sudah coba berobat ke rumah sakit pak, tapi ya tidak ada perubahan. Saat ini saya tak mampu lagi untuk berobat karena tak ada lagi uang, semua yang saya punya sudah habis pak,” katanya.
Dia berharap ada uluran tangan dari orang yang ikhlas membantunya.
“Pak, kalau ada yang ingin bantu tolong hubungi saya melalui telepon ya pak, ini nomor saya pak, 082361997921,” harapnya.
Terlihat dibagian kening ibu Br.Sinaga membengkak. Bengkak yang ada dibagian keningnya nyaris menutupi mata sebelah kanannya.
Editor: ARI
Komentar