SUMUTNEWS.CO – MEDAN | Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta agar seluruh tokoh agama yang memutuskan untuk mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) tetap dihargai.
Hal ini berkaitan dengan banyaknya tokoh agama yang dihujat setelah menyampaikan dukungannya kepada salah satu pasangan calon.
“Kami melihat ada tokoh-tokoh agama kita yang menyampaikan dukungannya kepada calon-calon di Pilkada. Dan kami melihat hal itu direspon negatif oleh sekelompok kecil, tapi cara merespon mereka dengan menghujat. Ini tidak benar,” kata Ketua Umum Badko HMI Sumut M. Alwi Hasbi Silalahi, Minggu (6/12/2020).
Menurut Hasbi, tokoh-tokoh agama yang menyampaikan dukungannya kepada salah satu Paslon merupakan hal yang harus dimaklumi. Hal ini dinilai Hasbi bisa terjadi karena beberapa faktor.
“Bisa aja kan sebenarnya ini adalah aspirasi oleh jamaah dia, yang selalu dia dengar. Atau bisa juga keperluan menyatakan dukungan ini karena menurut nya calon A atau B visi-misi nya sesuai ajaran yang selama ini dia sampaikan. Artinya mereka mendukung pasti alasannya kuat,” ucap Hasbi.
Hasbi mengingatkan bahwa pelaksanaan Pilkada harus berjalan dengan sejuk dan santun. Hasbi juga mengingatkan agar semua pihak menjaga kondusifitas dan persatuan menjelang Pilkada.
Lanjut Hasbi, dia menjelaskan bahwa dukungan tokoh agama tentu tidak menunjukkan dukungan agama itu secara umum. Menurut alumni UIN Sumut ini, dukungan tokoh agama hanya akan mempengaruhi jamaah yang belajar kepadanya.
“Tokoh dari agama apapun itu, secara umum yang akan dia pengaruhi adalah jamaah atau orang-orang yang belajar dari dia. Tidak seluruh pengikut agama itu secara menyeluruh. Untuk itu, dimaklumi saja,” tutur Hasbi.
Hasbi juga menilai tidak ada larangan bagi tokoh-tokoh agama ini menyampaikan pandangan politiknya. Untuk itu, sekali lagi dia meminta agar tokoh-tokoh agama ini tetap dihargai.
“Kan sah saja. Masalah nya apa? Soal ada juga jamaahnya yang gak ikut dukung calon itu? Ya jamaahnya juga silahkan gak mengikuti. Dukungan yang disampaikan tokoh agama itu kan sifatnya imbauan, mau atau tidak kembali ke jamaah masing-masing. Intinya, siapapun tokoh agama itu, tetap harus dihargai. Sejak kecil kita disuruh untuk itu, memuliakan mereka,” tutup Hasbi.
Penulis : ZAL
Editor : ZAL
Komentar