HMI Jateng-DIY Desak PB Secepatnya Gelar Rapat Pleno III

SUMUTNEWS.CO – Jawa Tengah | Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Tengah-DI.Yokyakarta (Jateng-DIY), Sahal Munir, mendesak Pengurus Besar HMI untuk segera melakukan Rapat Pleno III PB HMI dan menetapkan tempat Kongres HMI Ke 31.

Desakan itu disampaikan Munir mengingat kondisi PB HMI saat ini semakin memperihatinkan. Katanya, Rapat Pleno PB HMI itu harus secepatnya dilakukan agar internal PB HMI dapat berjalan normal kembali sebagaimana mestinya.

“Mengingat situasi internal PB HMI saat ini yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan dipenuhi dengan beragam persoalan, Badko HMI Jateng-DIY mendesak agar PB HMI secepatnya melakukan Rapat Pleno III dan menetapkan tempat Kongres HMI Ke 31,” kata Sahal Munir kepada awak media, Rabu (24/02/2021).

Selain itu kata Sahal, secara konstitusi HMI, kepengurusan PB HMI Periode 2018-2020 juga sudah seharusnya melaksanakan kongres. Untuk itu katanya lagi, PB HMI harus memberikan contoh yang baik kepada Cabang, Badko dan Komisariat.

“Semenjak Saddam Aljihad dilantik sebagai Ketua Umum PB HMI pada Maret 2018 lalu, hingga digantikan Pj Ketua Umum Abdul Muis, kepengurusan PB HMI itu sudah bejalan selama hampir 3 tahun dan sudah selayaknya untuk melakukan kongres sebagaimana yang diamanatkan konstitusi HMI yaitu Kepengurusan PB HMI berjalan selama 24 bulan atau 2 tahun. PB HMI harus menberikan teladan yang baik pada Cabang, Badko dan Komisariat,” terang Sahal.

Terakhir Sahal berharap, pada Rapat Pleno III nantinya HMI menemukan solusi untuk meminimalisir segala konflik yang ada ditubuh organisasi mahasiswa tertua itu. Dia juga berharap melalui Rapat Pleno nantinya konsilidasi dan silaturahmi kader dapat terjalin kembali.

“Bila secepatnya dilakukan Rapat Pleno itu kita berharap segala persoalan juga akan cepat terselesaikan. Kita juga berharap konsilidasi dan silaturhmi kader juga dapat terjalin kembali melalui Rapat Pleno nanti agar HMI kembali beraktivitas sebagaimana harusnya,” tandas Sahal Munir.

Editor: ARI

Komentar

Pos terkait