SUMUTNEWS.CO – Medan | Polemik antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jenderal (Purn) Moeldoko terus bergulir. Aktivis Milenial Sumut, Bangkit Sanjaya, pun angkat bicara.
Ia menyoroti perihal surat yang dilayangkan AHY kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jaya menyayangkan sikap putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu yang tidak bisa membedakan urusan pribadi dengan urusan negara.
Sebagaimana diberitakan, AHY menuding ada beberapa pihak yang mencoba menggulingkan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Salah satu tudingan diarahkan kepada Moeldoko yang merupakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Istana terima Surat AHY.
Jaya menilai rencana kudeta Demokrat hanya mencari sensai belaka Sebab eksistensi demokrat di masyarakat sangat memprihatikan, Seharusnya permasalahan Internal hanya di bahas di internal saja tidak usah dibahas ke publik dan seharusnya ini menjadikan bahan evaluasi oleh AHY atas kepemimpinannya di partai Demokrat.
Selain itu ia juga menilai Mensesng tidak perlu menjawab atas surat yang dilayangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).itu sama saja memberi pangung terhadap demokrat, Namum jaya tetap mengapresiasi langkah mensesneng yang merespon demokrat.
Aktivis Milenial Sumut sangat menyayangkan Perseteruan antara Agus harumurti Yudhoyono (AHY) dan Jendral (Purn) Moeldoko melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sebab Presiden tidak ada urusan sama sekali dengan persoaln itu, Aktivis Milenial Sumut meminta Kepada Ketum Demoktat untuk tidak mengkaitkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) Dengan Peseturan dirinya dengan Moeldoko agar Presiden lebih Fokus membangun Republik Indonesia ini.
Editor: ARI
Komentar