SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka-bukaan perihal update program lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah. Salah satunya soal pembagian tugas antara Menhan Prabowo dan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Hari ini, Basuki menggelar rapat di Kementerian PUPR dengan sejumlah pemangku kepentingan antara lain Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Trenggono, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, dan perwakilan dari Kementerian Pertanian.
“Kami mengadakan rapat bersama untuk mensinkronisasi program dan jadwal kerja dalam rangka menindaklanjuti program pembangunan food estate di Kalimantan Tengah,” ujar Basuki kepada wartawan, Selasa (01/09/2020).
Ia menjelaskan, ada dua food estate yang akan dibangun. Pertama, food estate untuk tanaman padi dengan leading sector Kementerian Pertanian di bawah SYL. Sementara untuk tanaman singkong dengan leading sector Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo.
“Seperti yang dulu disampaikan yang padi 165 ribu hektare akan mulai kita kerjakan pada bulan Oktober ini. Dalam arti 32 ribu hektare. Sebanyak 30 ribu hektare di Belanti Siam (Kabupaten Pulang Pisau) dan 2.000 hektare di Dadahup (Kabupaten Kapuas),” ujar Basuki.
Untuk tanaman padi, dia menjelaskan, pengerjaan akan dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan jalan-jalan masuk. Tujuannya untuk membangun aksesibilitas ke kawasan food estate tersebut.
Basuki mengatakan, lahan seluas 133 ribu hektare akan dikerjakan pada tahun depan. Dengan demikian, hingga akhir 2021, kawasan food estate untuk tanaman padi seluas 165 ribu hektare selesai dikerjakan.
“Sehingga kita mulai tanam full di 2021 dan seterusnya,” kata Basuki.
Untuk food estate tanaman singkong, penanaman tahun ini akan dimulai di lahan seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas.
“Kita akan mulai. Sekarang anggarannya sedang di Kementerian Keuangan. Segera Kemenhan akan gerakkan Zeni di dalam rangka land clearing, land graphing untuk menyiapkan lahan tanaman singkong. Ini lebih mudah dari yang padi lebih sensitif. Kalau padi kan harus bener flat untuk bisa irigasi yang baik,” ujar Basuki.
Ihwal pembagian tugas, Kementerian Pertanian akan menyiapkan peralatan dan sarana produksi. Kementan juga akan melatih SDM bersama KSP untuk pengolahan tanah. Sementara Kementerian BUMN ikut mengolah tanah dan menanam padi.
“Off taker juga nanti ditugaskan ke BUMN dan swasta yang akan ada di sana,” kata Basuki.(CNBCIndonesia).
Editor: Why
Komentar