SUMUTNEWS.CO, MEDAN – Wali Kota Medan Bobby Nasution menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Kota Medan Tahun 2022 di Lapangan Benteng Medan, Jumat (25/11). Upacara yang mengusung tema “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” berlangsung dengan penuh khidmat. Di kesempatan itu, menantu Presiden Joko Widodo ini menyerahkan bantuan perlengkapan dinas berupa 3 ribu pasang sepatu untuk guru dan sertifikat sebagai ucapan terima kasih kepada para guru.
Upacara diawali dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih diiringi dengan lagu “Indonesia Raya”. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Teks Pancasila oleh orang nomor satu di Pemko Medan tersebut. Kemudian diteruskan dengan menyanyikan lagu “Himne Guru” yang menggambarkan sosok guru merupakan pahlawan tanpa jasa.
Dalam amanatnya, Bobby Nasution menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim BA MBA. Dikatakan, Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan Kemendikbudristek pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi.
“Platform tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat,” kata Bobby Nasution dalam upacara yang turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Wiriya Alrahman, unsur Forkopimda Kota Medan, pimpinan OPD, camat, para rektor dan guru tersebut.
Dalam Platform Merdeka Mengajar, kata Bobby Nasution, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang, ungkapnya, bisa belajar dari guru di Papua. Lalu, imbuhnya, guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.
“Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru dan tidak takut untuk berinovasi, sebab mereka sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi,” paparnya.
Selain meluncurkan Platform Merdeka Mengajar, lanjut Bobby, Kemendikbudristek juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program Pendidikan yang ada selama ini. Sebab, jelasnya, Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
“Mereka adalah guru yang menomor satukan murid dalam setiap keputusannya, mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” ungkapnya.
Disamping itu, imbuh Bobby, Kemendikbudristek juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK dapat segera terwujud,” pungkasnya. (SN01)
Komentar