SUMUTNEWS.CO – Medan | Pada kegiatan Musyawarah Wilayah (Musywil) Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan kalau harus berpartai saya memilih Patai Persatuan Pembangynan (PPP).
“Saudara saudara saya, saya pernah sampaikan bahwa kalau saya harus berpartai, partai saya adalah PPP,” kata Edy saat kegiatan Musyawarah Wilayah (Musywil) Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumut di Medan, Minggu (29/11/2020).
Memilih PPP sebagai partainya karena Edy Rahmayadi sudah paham partai berlogo ka’bah ini. Ia menilai, PPP merupakan partai pejuang.
“Karena partai PPP itu partai pejuang, untuk bangsa yang tercinta ini,” ucapnya.
Gubernur Sumatera Utara ini melanjutkan cerita saat terbentuknya PPP. Edy Rahmayadi menjelaskan PPP terbentuk setelah Partai Masyumi terpecah.
“Pecahnya dulu Masyumi, di tahun 70-an mulai lah terjadi orde baru, pemilihan, Pemilu pertama di Republik Indonesia ini. Bergabung lah partai-partai, ada disitu Partai Muslim Indonesia, Partai Tarbiyah Indonesia, Partai Nahdatul Ulama, Partai Serikat Islam, menjadi satu membentuk PPP,” jelasnya.
Edy mengatakan saat itu PPP menjadi salahsatu partai besar di Indonesia dengan meraih 28 persen suara di Pemilu. Ia mengatakan PPP ini yang menjadi kompetitor dari partai Golongan Karya.
“Berat sekali tapi PPP sampai 28 persen. Sekarang pertanyaaan, dalam kondisi yang nyaman ini PPP berapa persen? 4 persen, dimana kesalahan ini,” jelasnya.
Untuk itu, Edy meminta agar PPP kembali bangkit. Dia juga meminta agar GPK ikut mempelopori kebangkitan dari PPP.
Dikutip dari detik.com
Editor: ARI
Komentar