SUMUTNEWS.CO – Medan | Wakil Presiden ke-10 & ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) dituding membantu kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab demi memuluskan jalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuju Pemilihan Presiden 2024-2029.
Seperti dilaporkan CNN Indonesia, dugaan itu pertama kali mencuat dari eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di akun Twitter @FerdinandHaean3. Dalam cuitannya, Ferdinand menggunakan tiga istilah untuk menyamarkan nama tokoh yakni Caplin, Presiden, dan Si Asu Pemilik Bus Edan.
Awalnya, dia mengakui kehebatan tokoh Caplin yang membawa uang sekoper untuk membereskan semua urusan di Arab Saudi. Menurut Ferdinand, langkah itu dilakukan Caplin untuk melancarkan agenda politik pada 2022 dan 2024.
“Hebat jg si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sdh dipanasi lebih awal,” cuit Ferdinand pada Rabu (4/11) sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com.
“Tampaknya Presiden akan sgt disibukkan olh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan,” sambung cuitannya.
Sejumlah pengguna media Twitter pun riuh menanggapi cuitan Ferdinand tersebut dan mulai mencocokkan istilah-istilah pengganti tersebut dengan nama sejumlah tokoh nasional. Salah satunya, akun @BapakePaki, yang mempertanyakan apakah istilah yang digunakan Ferdinand itu merujuk ke JK dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Chaplin=JK Bus edan=Anis ??? Gitu kahh?,” cuit akun @BapakePaki menjawab cuitan Ferdinand Rabu (4/11).
Setelah itu, sejumlah akun kemudian mengomentari cuitan Ferdinand dengan mengunggah berita atau foto kepulangan Rizieq dari Arab Saudi.
Saat dikonfirmasi mengenai cuitan itu, Ferdinand enggan menjelaskan nama-nama tokoh yang dimaksud dalam istilah-istilah tersebut. Namun, ia tak bisa melarang publik berasumsi dengan menyebut bahwa tokoh-tokoh yang dimaksud dalam cuitannya tersebut adalah JK dan Anies.
“Kalau publik, kita tidak bisa larang berasumsi, seperti sinetron saja disebut kalau ada kesamaan nama dan peristiwa itu tidak disengaja,” kata Ferdinand kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/11/2020).
Ia menegaskan serangkaian agenda serta peristiwa politik nasional di hari mendatang akan mengonfirmasi cuitannya tentang peran Caplin yang dia maksud. Menurutnya, Caplin akan tetap menjadi sosok di balik layar sebagai dalang yang memainkan wayang di panggung politik nasional.
Ferdinand pun menerangkan salah satu agenda politik nasional yang akan mengonfirmasi cuitannya ialah Pilkada DKI Jakarta yang diupayakan bisa terlaksana pada 2022 mendatang. Dia berkata, pelaksanaan pemilihan pasangan gubernur dan wakil gubernur di Jakarta akan menjadi jembatan untuk pertarungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Lebih lanjut, Ferdinand berpendapat pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara ‘Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial’ yang menyebut Jakarta kini menjadi amburadul merupakan bagian dari permainan politik yang terkait dengan cuitannya soal Caplin dan Bus Edan. Menurutnya, pernyataan Megawati mengonfirmasi bahwa mesin politik jelang Pilpres 2024 sudah mulai dipanasi sejak saat ini.
“Seharusnya dilihat kenapa Mega harus komentar tentang Jakarta? Kalau sudah ikut komentar politik lokal Jakarta, berarti ada sesuatu yang terjadi yang tidak terlihat kasat mata, terjadi pertarungan politik tingkat tinggi,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ferdinand enggan berkomentar soal pertemuan antara Anies dan Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2020) malam sebagai bagian yang mengonfirmasi cuitannya tentang Caplin dan Bus Edan. Ia hanya berkata bahwa pertemuan itu bisa disebut sebagai bagian dari pemanasan politik jelang Pilpres 2024.
“Saya hanya bisa bilang itu adalah bagian dari pemanasan politik, tapi saya tidak bisa katakan bahwa mereka adalah yang ada di dalam cuitan saya. Kalau cuitan saya semakin cocok dengan lapangan mungkin kebetulan saja,” tutur Ferdinand.
Dikutip dari cnbcindonesia
Editor: ARI
Komentar