SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Syahganda Nainggolan ditangkap polisi, siapa sebenarnya Syahganda, ini diam rekam jejaknya.
Seperti diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI) Syahganda Nainggolan.
Ia ditangkap di rumahnya di Depok, Jawa Barat, Selasa (13/10/2020) subuh.
“Ya benar (ditangkap) oleh Siber,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono ketika dihubungi, Selasa.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menambahkan, Syahganda diduga melanggar UU ITE.
Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut perihal kasus yang berujung pada penangkapan Syahganda tersebut.
Sebelumnya, polisi juga mengamankan Ketua KAMI Medan serta dua orang lainnya terkait aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Medan yang berlangsung rusuh.
“Untuk orang-orang yang menyerukan ujaran kebencian, ajakan melakukan anarki, ajakan melakukan penjarahan, kebetulan di dalam grup tersebut menamakan grup KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) Medan,” ujar Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin ketika dikonfirmasi di RS Bhayangkara Medan, Senin (12/10/2020).
Hal tersebut diungkapkannya ketika dikonfirmasi mengenai penangkapan Ketua KAMI Medan Hairi Amri sebagaimana disampaikannya saat rapat bersama di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara pada Senin (12/10/2020) pagi.
Martuani tidak menjelaskan secara rinci identitas tiga orang tersebut. Menurut dia, atas kasus tersebut, saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman. Ketiganya pun akan dibawa ke Jakarta. “Rencananya akan kami serahkan ke Jakarta,” katanya.
Sosok Syahganda Nainggolan
Syahganda di Drop-Out (DO) dari ITB dan Bekas Narapidana.
Ia dipenjara karena melakukan tindak kriminal di kampus ITB yaitu melakukan pemukulan terhadap polisi dan mengancam dosen dengan golok
Seperti disarikan dari Siapa-siapa, tumbangnya Orde Baru memberi ruang pada seluruh rakyat untuk berdemokrasi.
Saat Habibie menjadi Presden, nama Adi Sasono mencuat.
Syahganda yang sesama alumni ITB dan sudah lama kenal dengan Adi Sasono merapat.
Ia mendukung Adi Sasono untuk mencalonkan diri jadi presiden jika Habibie ditolak MPR
Ia kemudian membentuk Ormas Daulat Rakyat dengan ketuanya Cacuk Sudaryanto dirjen koperasi saat itu.
Pada Pemilu 1999 Ormas Daulat Rakyat ini menjelma menjadi PARTAI DAULAT RAKYAT (PDR)
Rontok Habibie, rontok juga Adi Sasono.
Syahganda kemudian membentuk Partai Merdeka tetap dengan Adi Sasono sebagai patron.
Pada tahun 2004 Syahganda menjadi Caleg Partai Merdeka dari DAPIL Tangerang dan yakin lolos ke Senayan karena mereka sudah membentuk Ormas Buruh yaitu PPMI.
Bersama Eggi Sujana dan Jumhur Hidayat, menjadi tulang pungung militer (kostrad) membentuk PAM SWAKARSA.
Tujuannya dibentuknya PAM SWAKARSA untuk berhadapan dengan aktivis prodemokrasi dan mahasiswa.
Merasa sudah saatnya lepas dari baying-bayang Adi Sasono, Syahganda membentuk Ormas Gaspermindo dengan menghidupkan Partai Serikat Islam bersama dengan Ferry Juliantono.
Namun seperti Partai Daulat Umat dan Partai Merdeka, Ormas Gaspermindo dan Partai Serikat Islam nyungsep.
Ketika SBY menjadi presiden, sebagai kolaborator Tentara, Syahganda mendekati Sugiharto yang saat itu menjadi Menteri BUMN, Syahganda loncat partai lagi ke PPP agar dekat dengan Menteri.
Syahganda mendapat jatah sebagai Komisaris di Pelindo dari rezim SBY.
Namun tak lama kemudian, Syahganda loncat lagi ke Partai Golkar.
Syahganda tidak lolos menjadi Anggota DPR partai Golkar lewat Dapil Bogor.
Dari Lautze (tempat Hariman Siregar) Syahganda pun dekat dengan mantan Kapolda DKI Nugroho Jayusman.
Dan dari sanalah mereka membentuk ormas FPI untuk berhadapan dengan aktivis.
Di pemerintahan SBY jilid 2, Syahganda bersama beberapa kawannya, mendirikan LSM Sabang Merauke Circle (SMC).
Namanya kemudian bikin heboh dengan membuat media social dengan nama @TrioMacan2000 yang mempekerjakan junior-juniornya.
Dikutip dari tribune-timur.com
Editor: ARI
Komentar