Kecewa Lagi! Setelah Medan, Kader Senior PDIP Bantul Mengundurkan Diri

Lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)/Dok.Google

SUMUTNEWS.CO – Bantul | Seperti halnya di Kota Medan Sumatera Utara, kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan sikap bergabung dengan Partai Nasdem jelang Pilkada Bantul, 9 Desember mendatang.

Selain bergabung dengan partai yang didirikan oleh Surya Paloh tersebut, mereka juga mendukung pasangan Suharsono-Totok Sudarto (Noto), melalui relawan gono gini.

Bacaan Lainnya

Ketua Relawan Gono-Gini yang juga mantan Komandan Satgas DPC PDIP Bantul Gatot Kasani Suprobo mengatakan, dirinya bersama dengan sejumlah mantan kader partai berlambang banteng tersebut telah menyatakan sikap bergabung dengan Nasdem.

“Saya Gatot Kasani Suprobo menyatakan sikap dan tidak ada paksaan bergabung dengan Nasdem. Nantinya akan ada rekan-rekan lainnya di 17 Kecamatan yang akan bergabung juga,” kata Kasani saat peresmian posko gono gini Kecamatan Kasihan, di Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Senin (17/08/2020) seperti yang dilansir dari laman Jogja Politan.

Lebih lanjut Kasani mengakui keputusan untuk bergabung dengan Nasdem juga dilatarbelakangi oleh sikap pengurus DPC PDIP Bantul yang tidak pernah berkomunikasi dengan dirinya dan kader lainnya. Sebagai kader senior, dirinya bersama dengan beberapa kader lainya merasa tidak dimanusiakan oleh PDIP. Sebaliknya, Kasani melihat jika pasangan Suharsono-Totok Sudarto lebih memanusiakan pihaknya.

“Saya sendiri adalah benteng poel, yang sudah dipakai dan sekarang dibuang,” tandas Kasani.

Sementara Sekretaris DPC PDIP Bantul, Hanung Raharjo menegaskan jika Kasani Suprobo adalah anggota PDIP dan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang partai semestinya mengikuti arah dan kebijakan partai.

“Ketika bicara PDIP secara struktural dan keanggotaan masih solid. ketika ada yang tak mendukung dipertanyakan keanggotaannya,” kata Hanung.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu hal serupa juga terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara.

Sejumlah kader PDI Perjuangan menolak rekomendasi mengusung pasangan Bobby Nasution – Aulia Rahman di Pilkada Kota Medan, Sumatera Utara, Desember 2020 mendatang. Bahkan, kader senior banteng moncong putih angkatan 98 tersebut siap dijatuhi sanksi.

Sejumlah kader senior PDI Perjuangan angkatan 98 menyatakan tegas menolak mengusung pasangan Bobby-Aulia di Pilkada Kota Medan

Sikap tegas kader PDI Perjuangan ini wujud dari kekecewaan mereka atas keputusan sepihak DPP yang tidak mengusung kader dari internal partai yang loyalitas dan militansinya sudah teruji.

“Keputusan DPP PDI Perjuangan, sangat naib. Justru kader militan seperti Akhyar Nasution dan Robi Barus yang sudah berjuang membesarkan partai di Kota Medan tidak diusung, malahan mengusung kader karbitan Bobby Nasution yang kartu keanggotannya di PDIP masih basah,” kata Nurbaiti Silalahi, disela-sela deklarasi Jumat (14/08/2020) kemarin di Jalan HM Joni Medan.

Editor: Why

Komentar

Pos terkait