SUMUTNEWS.CO | Dalam perjalanan pulang tadi malam selepas acara baca Suratul Yasin, Do’a dan Tausyah di Sekretariat MN KAHMI Jl.Turi, Jakarta Selatan mengenang Tokoh Nasional HMI KAHMI Alm.M. Saleh Khalid dan Almh Reni Marlinawati, gadget saya menangkap informasi bahwa saudara kita Syu’aibun Manurung telah wafat sekitar pukul 20.30 WIB di RS Haji Medan.
Pagitadi saya mendapat kesempatan atas bantuan alumni HMI Medan bertelepon dengan Istri almarhum menyampaikan takziah dan doa untuk almarhum dan menghibur keluarga untuk sabar dan tawaqqal.
Syu’aibun Manurung pernah menjabat Ketua Umum HMI Cabang Medan periode 1984-1985 dan Ketum Badko HMI Sumatera Bagian Utara 1985-1987.
Saat penulis menjabat Sekretaris Umum HMI Cabang Medan Periode 1980-1981 mengenal dekat almarhum yang menjabat Ketua Umum HMI Komisariat F. Syariah Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN SU) sekarang Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU).
Penampilan yang sederhana, ramah, terbuka dan mudah diajak diskusi apa saja membuatnya mudah bergaul dan dikenal dikalangan HMI Medan.
Pada Konferensi HMI Cabang Medan (ke-15) tahun 1981, penulis terpilih sebagai Ketua Umum HMI Cabang Medan ke-23.
Ada 8 periode antara 1952 sampai 1961 disebut Musyawarah Anggota Komisariat. Hingga kini sudah berlangsung 45 Konferensi yang dihitung sejak 1952.
HMI Cabang Medan Merupakan HMI Pertama Diluar Pulau Jawa
Pemrakarsa dan Pendiri HMI Medan tahun 1952 tercatat: O.K. Rahmat, Ahmad Supomo, T. Hamid, Amir Husin Nasution, H. M. Yusuf Hanafiah, Agus Herman, Maliddin Ma’arif, Arsyad, Abdul Halim Nasution, Mawardi Noor, Yusra Aldan Nasution, Mahdar Nadjib, Mustafa Abu Bakar, Abdul Halim Lubis, Cut Ahmad, dan Munir Kaamin.
Berawal dari 3 sekawan OK.Rahmat (mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Islam Indonesia – sekarang Universitas Islam Sumatera Utara), Ahmad Supomo (mahasiswa tingkat I pada Kursus Dinas C angkatan I/APDN), dan Amir Husin Nasution (mahasiswa tingkat I Fakultas Kedokteran USU) yang ketika itu asyik dan serius mendiskusikan gagasan dan fikiran modern mereka.
Suatu ketika OK Rahmat berada di Jakarta, menghubungi beberapa temannya yang kebetulan sudah bersatu/masuk HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan kemudian meminta informasi tentang HMI kepada Deliar Noer, yang ketika itu sebagai aktivis HMI.
O.K.Rahmat menulis surat kepada teman-temannya di Medan, bahwa telah ada wadah yang menampung semangat mereka, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sekembalinya O.K. Rahmat dari Jakarta, sekitar pertengahan Mei 1952 di rumah orang tuanya Jl.Padang Bulan, bersama Ahmad Supomo dan Amir Husin Nasution bersepakat teguh mendirikan HMI di Medan.
Pada 10 November 1952 jam 09.00 WIB, di Aula PTII (sekarang UISU), Jl. Sisingamangaraja 2A Medan dengan acara minum pagi sambil makan peyek, diproklamirkan berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Medan. Pertemuan dihadiri oleh 15 orang Mahasiswa/i. Karena jumlah anggota kurang dari 25 orang, hanya dapat didirikan HMI Komisariat Medan/Sumatera Utara.
Kepengurusan HMI di Medan ini adalah HMI Pertama di luar Pulau Jawa.
Pada forum Konferensi HMI di Jakarta tanggal 26-28 Desember 1952, Komisariat HMI Medan/Sumatera Utara mengajukan diri untuk dinyatakan sebagai Cabang HMI karena telah memungkinkan persyaratan konstitusionalnya. Setelah pengesahan HMI Komisariat Medan menjadi HMI Cabang, disusun Kepengurusan masa kerja 1953-1954 dengan penasehat para Tokoh Utama Sumatera Utara, yaitu : Bapak Muda Siregar, Bapak Dr. Achmat Sofyan, Bapak Mr. Abdul Hakim, Bapak H. Adnan Lubis dan, Bapak Overste A. Tholib.
Musyawarah Anggota HMI (tanpa Komisariat) berlangsung 8 kali secara teratur dan disiplin setiap tahunnya dan terpilih : 1.OK.Rahmat 1953-1954, 2.OK.Rachmat 1954-55, 2.HS.Mahyuddin 55-56, 3.Gading Hakim 56-57, 4.M.Y.Hanafiah 57-58, 5.M.Yujar Siregar 58-59, 6.Said Hasan/Habibah Hanum 1959-1960, dan 7.Suhaimi Harun 60-61.
Musyawarah atau Konferensi Cabang HMI dilakukan sejak 1962 hingga kini 2020 sudah ke 46 kali.
Dari catatan penulis dan berbagai sumber, terakhir para pionir HMI di Medan :
1 .Dr.Ora Kaya Rahmat Bin Dato’ Baharuddin, lahir di Tanjung Morawa, Deli Serdang 1928M/ 1342H dan wafat 7 Agustus1993M/19 Safar 1414 H pukul 09.15. Alumnus Perdana FH UISU 1959.
Terakhir Pensyarah (dosen) Pusat Pengkajian Ilmu Kemanusian Universiti Sains Malaysia, P. Pinang.
2.Drs.Ahmad Supomo, terakhir menjabat Walikota Binjai,
3.Dr.Amir Husin Nasution,MPH terakhir Kepala Kesehatan Kepolisian di Sumatera Utara dengan pangkat Kombes Polri,
4. H.S.Mahyuddin, Guru Besar Ilmu Politik UGM.
5. Dr.Gading Hakim,Sp.S mantan Dirut RS Haji Medan (yang pertama), pemilik RS Bina Atma Medan dan Aktif dalam menggerakkan Dai keseluruh pedalaman Sumatera Utara.
6. Prof.Dr.M.Y.Hanafiah, Sp.OG (K) pernah menjadi Dekan FK USU dan Rektor USU (1986-1994).
7.M.Yujar Siregar (belum dapat informasi terkini),
8. Said Hasan/Habibah Hanum.
Said Hasan setengah periode kembali Aceh. Mendirikan HMI Cabang Aceh dan belakangan namanya diabadikan sebagai Award bagi Tokoh dengan nama Said Hasan Baaburd Award (menunggu konfirmasi). Periode itu dilanjut oleh Prof.Dr.Habibah Hanum Nasution,Sp.PD Guru Besar USU dan banyak mendukung gerakan Dakwah di Sumatera Utara. Dan terakhir
9. Dr.Suhaimi Harun,MPH pernah menjadi Kepala Kanwil BKKBN Provinsi Sumatera Utara dan terakhir Deputi BKKBN di Jakarta.
Syuaibun Jadi Manurung
Sebagai Ketua Umum HMI Cabang Medan periode 1981-1982 menggantikan Bung Chazali Husni Situmorang (terakhir sebagai Deputi pada Kantor Kemenko Kesra/PMK), dibantu Mede Formatuer, saya minta semua “lawan politik” dan “kawan politik” diajak untuk ikut kepengurusan.
Alhamdulillah formasi itu sangat solid, tidak ada reshuffle. Hingga kini sangat dekat dan saling peduli. Didalamnya ada H.Yusnar Yusuf Rangkuti (ASM Harapan/ sekarang Ketua Umum PP Alwashliyah), AR Piliang (ITM), Syu’aibun (IAIN Medan, terakhir Dosen FS UIN SU dan Wakil Ketua IV BAZNAS Sum.Utara), Syuhyar Munir (Univ.Darma Agung), Hasanuddin (FP USU, sekarang Dekan), Ratna Balqis (FE USU), Tharsikin Insa (FT USU/Konsultan IT di Jakarta), M.Zahrin Piliang (IKIP Medan, pernah Ketua KPAI Daerah Sum.Utara. sekarang pegiat pendidikan anak), Makmur (FMIPA USU), Syaiful Sagala (IKIP Medan, sekarang Guru Besar Unimed) dan banyak lagi.
Khusus dengan almarhum Syu’aibun, penulis punya kenangan yang menjadi abadi. Saat santai duduk berdua ditahun 1981, penulis tanya-tanya tentang sejarah kelahiran dan keluarganya. Dari penuturannya didapat garis trah keluarganya, yang ternyata perantau dari tanah Batak ke negeri Melayu pesisir Tanjung Balai Sum.Utara. Dari situ saya pastikan marganya Manurung.
Sejak itu, saya minta dalam semua dokumen HMI Cabang Medan nama Syu’aibun ditulis lengkap dengan marganya menjadi Syu’aibun Manurung. Alhamdulillah dia ikhlas, senang dan digunakannya abadi hingga akhir hayatnya.
Marga Manurung merupakan salah satu marga tertua, merupakan generasi keenam dari leluhur etnis turunan Raja Batak. Dan punya reputasi hebat sebagai Marga yang solid. Arif dan futuristik.
Selamat jalan Saudara kita Drs.H.Syuaibun Manurung.,M.Hum yang banyak meninggalkan kesan kebaikan dan indah dikenang.
Semoga mendapat Surga Jannatunnaim.
Wassallam, Jakarta, 11 Agustus 2020
Dr.Abidinsyah Siregar.,DHSM.,M.Kes
• Ketua Umum HMI Cab.Medan 1981-1983
• Ketua Umum Badko HMI Sumbagut 83-85.
• Anggota MPK HMI 1986-1988
• Presidium KAHMI Wil Sum.Utara 2000-2005
• Sekretaris Jenderal PMN KAHMI 2005-2009
• Ketua Harian MN KAHMI 2009-2014
• Dewan Etik MN KAHMI 2017-2020.
Editor: Why
Komentar