SUMUTNEWS.CO, MEDAN – Wali Kota Medan Bobby Nasution mendukung upaya Nahdlatul Ulama (NU) yang ingin untuk memberantas buta aksara alquran. Dengan demikian nantinya masyarakat Kota Medan, khususnya yang Muslim tidak lagi buta aksara dan dapat membaca alquran dengan fasih.
Bobby Nasution menyampaikan hal ini saat menerima kunjungan NU Kota Medan di Balai Kota, Selasa (28/6). Selain bersilaturahmi, kunjungan yang dipimpin Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Medan KH Sutan Syahrir Dalimunthe MA juga bertujuan untuk mengajak Pemko Medan berkolaborasi dalam memberantas buta aksara Al Quran di Kota Medan.
Dikatakan Bobby, beberapa kegiatan yang ada di Pemko Medan sebisa mungkin melibatkan seluruh organisasi keagamaan yang ada di Kota Medan, termasuk NU. Salah satu program yang melibatkan organisasi Islam ini, sebutnya, diantaranya terkait pembangunan Islamic Center.
“Kedepannya, kami berharap NU bersama dengan Pemko Medan dapat berkolaborasi. Sebab, Pemko Medan membutuhkan berbagai pihak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait kebijakan yang ada di Pemko Medan. Apalagi, guru magrib mengaji bisa ikut dilibatkan dalam kegiatan pemberantasan buta aksara Al Quran,” kata Bobby Nasution.
Orang nomor satu di Pemko Medan ini selanjutnya mengajak NU untuk bersama-sama memberantas narkoba, terutama yang melibatkan anak-anak remaja di Kota Medan. Sebab, anak-anak remaja yang terjerumus narkoba ini diyakini tidak terlepas akibat minimnya akan ilmu pengetahuan keagamaan. “Perlunya kita berikan edukasi dan nilai agama kepada para penyalahgunaan narkoba ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Medan KH Sutan Syahrir Dalimunthe MA menyampaikan dukungan kepada Pemko Medan atas berbagai program yang dijalankan, khususnya di bidang keagamaan. Seperti halnya pembangunan Islamic Center, kata Sutan, NU ingin berkontribusi.
“Kami berharap kedepannya dapat bersama dengan Pemko Medan memajukan Kota Medan. Selain itu, kami juga berencana untuk memberantas buta aksara Al Quran di Kota Medan. Sebab, masih banyak anak-anak di tingkat SD hingga perguruan tinggi yang belum fasih membaca Al Quran. Dengan adanya program ini, kami berharap dua hingga tiga tahun lagi tidak ada umat Islam yang tamat SD tidak bisa membaca Al Quran,” harap Sutan. (SN01)
Komentar