Pesta Gol Lawan Taiwan, Erick Thohir: Ujian Sesungguhnya saat Lawan Lebanon

SUMUTNEWS,CO- Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan ujian sesungguhnya bagi Timnas Indonesia bukan saat melawan Taiwan, melainkan ketika berjumpa Lebanon pada laga FIFA Matchday Senin (8/9/2025).

Erick menilai kemenangan besar 6-0 atas Taiwan pada Jumat (5/9/2025) tidak boleh membuat skuad Garuda merasa puas berlebihan.

Bacaan Lainnya

Menurut Erick, duel kontra Lebanon akan menjadi tolok ukur yang lebih akurat untuk mengukur kualitas permainan tim asuhan Patrick Kluivert.

Pasalnya, Lebanon berada di ranking FIFA yang lebih tinggi sehingga diprediksi akan memberikan tekanan lebih ketat bagi lini pertahanan dan serangan Indonesia.

Pasalnya, Lebanon berada di ranking FIFA yang lebih tinggi sehingga diprediksi akan memberikan tekanan lebih ketat bagi lini pertahanan dan serangan Indonesia.

“Tes sebenarnya memang lawan Lebanon, bukan Taiwan,” ujar Erick usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/9/2025).

Dia menambahkan, hasil laga ini akan memberi gambaran penting bagi Indonesia yang bersiap menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada fase tersebut, Indonesia akan melawan dua raksasa Asia Barat yakni Arab Saudi dan Irak pada Oktober 2025.

Kedua tim dikenal memiliki kualitas individu dan kolektivitas yang jauh di atas Taiwan, sehingga uji coba kontra Lebanon dipandang lebih relevan.

Erick menjelaskan Lebanon bisa menjadi batu loncatan penting untuk menakar kekuatan Garuda dalam menghadapi atmosfer berat di kualifikasi nanti.

Dengan posisi Lebanon di peringkat 112 FIFA dan Indonesia di posisi 118, laga diprediksi berlangsung lebih seimbang.

Kemenangan besar atas Taiwan memang menunjukkan ketajaman serangan, tetapi Erick mengingatkan ada pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi.

Ia menyoroti sektor penyelesaian akhir yang masih terlihat terburu-buru meski berhasil mencetak enam gol.

“Kalau kita lihat serangannya sudah tajam, tetapi finishing terkadang masih terburu-buru,” kata Erick.

Menurutnya, detail kecil seperti itu bisa menentukan hasil pertandingan saat menghadapi lawan yang memiliki pertahanan solid seperti Lebanon.

Selain itu, Erick juga menyoroti adaptasi skema baru yang sedang dibangun Patrick Kluivert.

Timnas Indonesia kini mulai terbiasa dengan formasi empat bek dan gaya permainan berbasis penguasaan bola, berbeda dengan era Shin Tae-yong yang lebih banyak menggunakan tiga bek.

Perubahan sistem ini membuat para pemain harus cepat beradaptasi agar tidak kehilangan keseimbangan saat menghadapi tekanan lawan.

Erick menilai proses tersebut wajar, tetapi harus terus dipoles agar tidak mengganggu konsistensi di level kompetitif yang lebih tinggi.

Dua pemain baru, Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, mendapat kesempatan debut saat melawan Taiwan. Keduanya masuk sebagai pemain pengganti dan mencoba memberikan warna baru dalam skema permainan Kluivert.(*)

Komentar

Pos terkait