PGK Sumut Ingatkan Deklarasi KAMI: Kubur Niat Pecah Belah

Hendra Hidayat, Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumut yang juga merupakan Mantan Ketua Umum HMI Cabang Medan (Foto: Istimewa)

SUMUTNEWS.CO – Medan | Sejumlah tokoh yang mengatasnamakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) berkumpul di Lapangan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/08/2020) lalu.

Berkumpulnya tokoh yang dimotori oleh Din Syamsuddin Cs itu dalam rangka mendeklarasikan KAMI dan menyampaikan delapan tuntutan kepada Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal itu, Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Sumatera Utara (PGK Sumut) khawatir akan terjadi kembali perpecahan anak bangsa seperti Pilpres 2019 lalu.

“Analisis dan kajian PGK terkait Deklarasi KAMI, PGK selaku organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan yang konsen terhadap isu-isu kebangsaan mengkhawatirkan akan terjadi lagi perpecahan anak bangsa seperti Pilpres 2019 lalu,” ungkap Ketua Umum PGK Sumut Hendra Hidayat kepada Kolega.id, di Medan, Sabtu (22/08/2020).

Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan ini menilai, gerakan deklarasi itu akan melahirkan gerakan-gerakan baru yang pro (mendukung) terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Khawatir Hendra, pro-kontra itu akan berujung pada perpecahan.

“Kita lihat pasca deklarasi itu, sudah mulai banyak timbul penolakan dari berbagai elemen masyarakat, bahkan kemarin ada yang mendeklarasikan KITA. Memang pro kontra itu biasa dalam demokrasi, namun saat kondisi kita yang sedang fokus pada perbaikan berbagai sektor ini, jangan dulu ada gerakan-gerakan lain,” ujarnya.

Selain itu, Hendra juga mengatakan secara hukum apa yang dilakukan oleh KAMI tidak bertentangan dengan Undang-undang.

“Undang-undang kita membolehkan untuk itu, berkumpul dan berserikat dibolehkan, tak ada yang salah,” terangnya.

Namun Katanya juga, bila niat ingin memperbaiki bangsa hal itu tidak jadi persoalan, tapi bila berniat untuk memecah belah bangsa sebaiknya tokoh KAMI untuk tidak melanjutkan gerakannya.

“Bila para deklarator KAMI dan yang lainnya memiliki niat mulia untuk perbaikan bangsa ya silakan, namun bila ada niatan untuk pecah belah anak bangsa supaya meruntuhkan pemerintahan yang sah, sebaiknya kubur dalam-dalam niat itu,” lanjut Hendra.

Bukan cuma hal itu, Hendra Hidayat juga menilai gerakan deklarasi KAMI yang mengumpulkan banyak orang itu adalah contoh buruk bagi rakyat di saat pandemi Covid-19.

“Mengumpulkan orang banyak saat pandemi seperti ini adalah tindakan yang tidak teladan bagi rakyat, dengan berkumpulnya banyak orang, itu bisa melahirkan korban-korban Covid-19 baru, semoga masyarakat tidak mencontoh hal-hal seperti itu,” harap Hendra.

Terahir, Hendra juga mengatakan saat ini pemerintah sedang fokus mengatasi pandemi Covid-19 dan perbaikan sektor ekonomi, ia menghimbau rakyat Indonesia ikut serta dalam mendukung upaya pemerintah untuk perbaikan itu.

“Pandemi ini ancaman kita bersama, karena pandemi ini semua sektor dan semua kalangan masayarakat menjadi korban, ada yang di PHK bahkan ada yang untuk makan sehari saja pun susah, pemerintah sedang fokus untuk mengatasi pandemi dan perbaikan ekonomi. Kalau kita tak bisa berbuat banyak untuk membantu ya minimal jangan bikin susah dan bikin gaduh,” demikian Hendra Hidayat.

Editor: Why

Komentar

Pos terkait