SUMUTNEWS.CO – Medan | Tim Gabungan Unit Reskrim Polsek Percut Seituan dan Resum Satreskrim Polrestabes Medan menangkap tiga pelaku penganiayaan sadis berujung kematian terhadap remaja bernama Zulham Simanjuntak (18).
Pengungkapan kasus ini berlangsung cepat, hanya 1 jam, meski ada lima pelaku lainnya masih dinyatakan buron.
Polisi masih meringkus tiga pelaku penganiaya yang video lakonnya belakangan viral di facebook. Ketiga pelaku yang ditangkap di lokasi berbeda-beda ini, adalah TI (17), Andika Prasetyo (21) dan Bayu Anggara (18). Selain itu, lima pelaku lainnya disebut-sebut bernama Robby, Jimy, Danu, Rian dan Tata, masih diburu dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Informasi yang dihimpun, pengeroyokan hingga berujung tewasnya Zulham Simanjuntak, warga Dusun 3, Desa Bintang Meriah, Kec. Batangkuis, Deliserdang ini, terjadi pada Kamis (10/12/2020) malam.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu JH Panjaitan menjelaskan, pengeroyokan dan penganiayaan sadis terhadap Zulham Simanjuntak dilakukan di tiga lokasi, hingga korban menghembuskan nafas terakhir, Dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (11/12/2020) lalu,
“Lokasi pertama terjadi di Jl. Medan-Batangkuis, Desa Sei Rotan. Kemudian korban bersama rekannya digiring ke lokasi kedua di Lorong 7, Desa Sei Rotan. Lalu korban dibawa lagi ke seputaran Jl. Sidomulyo Ujung (perbatasan dengan Desa Bakaranbatu) Kec. Batangkuis,” ungkap Panjaitan.
Akibat pengeroyokan dan penganiayaan itu, korban terluka parah pada bagian kepala dan sekujur tubuh.
“Masing-masing pelaku yang kita amankan terlibat dalam penganiayaan. Bahkan ada di antaranya yang memukuli korban berulangkali,” terangnya.
Korban ditinggalkan begitu saja oleh pelaku. Meski sempat dibawa warga ke Klinik Puja di Batangkuis, pihak medis menyatakan tak dapat menyelamatkan nyawa korban.
“Jadi, tindak pidana itu bermula ketika korban hendak pulang ke rumah bersama rekannya RS (23). Ketika berpapasan di lokasi penganiayaan pertama, para pelaku bersama kelima DPO yang sebelumnya mengenal korban sebagai Ketua EZTO salah satu perkumpulan sepeda motor, seketika itu menghentikan laju kendaraan korban. Para pelaku langsung menganiayanya,” urai Panjaitan lagi.
Setelah mendapat laporan, petugas gabungan Unit Reskrim Polsek Percut Seituan bersama Unit Resum Polrestabes Medan langsung bergerak cepat hingga berhasil meringkus tiga pelaku.
Dikutip dari bicaraindonesia.net, saksi mata Dimas Prabowo, penjaga toko baterai mengaku sangat jelas melihat kejadian tersebut.
“Yang memukul paling sadis si Rian. Terus Andika mukul bagian muka dengan tangan kanan. Lalu Tri (TI) menendang bagian badan korban dan memukul kepala korban menggunakan tangan kanan. Lalu saya lihat itu Robby melompat menerjang bagian badan korban sampai terlungkup, kemudian menghantami korban menggunakan tangan kanan sampai pelipisnya pecah bang,” beber saksi.
Apa yang dikatakan saksi itu juga sangat sesuai dengan data rekaman video yang didapat oleh redaksi Bicaraindonesia.
Video yang belakangan viral di media sosial itu juga diketahui hasil rekaman tiga orang terduga pelaku penganiaya, dan satu di antaranya bernama Jimy yang masih buron.
Sementara, saat ditemui medanberita.id, Ibu korban yang bernama Juli, menyebut, informasi yang ia dengar dari cerita warga, pelaku sadis yang menyiksa anaknya hingga meninggal dunia berjumlah sekitar 10 orang.
“Saya dengar ada sekitar 10 orang pelakunya. Tiga orang sudah ditangkap. Para pelaku lainnya belum ditangkap, termasuk diduga sebagai otak pelakunya bernama Jimy juga belum ditangkap. Saya berharap mereka ditangkap semua dan mendapat hukuman seberat-beratnya,” kata Juli dengan tangis tersedu-sedu, Senin (14/12/2020) sore.
Saat diwawancarai itu, Juli mengaku baru saja pulang dari Mapolrestabes Medan mengantarkan pakaian almarhum anaknya yang dipakai saat penganiayaan terjadi.
Editor: ARI
Komentar