Rasyid A Dongoran Ungkap Tiga Aspek Penting untuk Percepatan Ekonomi di Tapsel

SUMUTNEWS.CO, Sipirok- Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara yang juga Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid A Dongoran, mengatakan ada tiga aspek penting untuk percepatan ekonomi di Tapanuli Selatan.

“Ada 3 hal penting di masa depan yang akan menjadi kebutuhan percepatan ekonomi Tapsel yakni, yang pertama pembangunan akses jalan yang baik di seluruh titik masuk dan keluar perbatasan antar kabupaten, sehingga masyarakat yang tinggal di beberapa desa perbatasan Kabupaten Tapsel, dengan kabupaten sebelahnya bisa bersemangat untuk berproduksi pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan,” Terangnya.

Bacaan Lainnya

Ditambahkannya, jika kedepan ini bisa dilakukan percepatan dan tentunya kualitas Akses jalan yang lebar dapat dilalui oleh truk pengangkut hasil bumi, dengan demikian hasil bumi akan gampang dijual ke kabupaten di luar Tapsel , pada gilirannya uang dari luar Tapsel akan mengalir ke dalam wilayah Tapsel khusus wilayah pinggiran, hal ini disebut penciptaan spot spot pertumbuhan ekonomi di pinggiran wilayah Tapsel. Tentu hal ini dirancang dan dilaksanakan bukan dalam perspektif sekedar bangun infrastruktur jalan aspal atau Rabat beton semata, kita harus mempertimbangkan pola alur jalan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah pinggiran dari produksi hasil bumi, dan berakibat pada keunggulan efisiensi biaya transport produk kita keluar Tapsel, finalnya harga hasil bumi kita dapat bersaing dibandingkan dengan kabupaten lain.

“Yang kedua adalah dibutuhkan pengembangan wilayah Sipirok yang selama ini hanya terkesan “Pasar Sipirok semata,” pada masa depan Pasar Sipirok menjadi kota legenda yang ramah budaya dan modern, misalkan kita fokus kan untuk pariwisata berbudaya seni & kuliner. Dalam konteks pengembangan wilayah ekonomi perkotaan maka kedepan mendesak dikembangkan wilayah Sipirok sebagai segi 5 ekonomi, misalkan dari Pasar Sipirok ke Bunga Bondar Arse dan dibuka jalan lebar menembus ke Tabusira dan berbelok lagi ke arah markas Brimob, kemudian kembali ke Pasar Sipirok,” Ucap Rasyid.

Diungkapkannya, segi 5 wilayah pengembangan ekonomi perkotaan ini merupakan ruang wilayah ekonomi baru yang ramah lingkungan, dibutuhkan pelebaran jalan-jalan dan perlindungan sungai sungai, pada gilirannya arah pertumbuhan ekonomi pemukiman perumahan rakyat, perkantoran swasta, gedung-gedung pendidikan, pasar industri kecil dan terminal perdagangan.

Rasyid yakin, pengembangan kota 20 tahun kedepan akan terus menjauh dari Cagar Alam Dolok Sibual Buali yang kebetulan juga sebagai gunung aktif vulkanik. Pada masa depan kawasan sekitaran Sibual Buali tetap lestari sebagai hutan dan perkebunan rakyat, dan hilangnya desakan kebutuhan ruang tinggal masyarakat ke arah gunung Sibual buali .

“Jika 5 segi ini terjadi maka berpengaruh positif pada kecamatan Angkola timur dan Angkola Selatan, kemudian jarak tempuh antara kota sipirok ke Bandara Aek Godang hanya 30 menit saja. Kebutuhan pembangunan masa depan ini, akan berdampak pada putaran ekonomi yang baik, sebagai kabupaten produksi dan berkinerja, bukan mengandalkan putaran ekonomi konsumtif semata,” tegasnya.

Diutarakan Rasyid, untuk aspek ketiga, yakni kita menatap jauh kedepan Bahwa kawasan Batangtoru dan Muara Batangtoru, Tantom, Sayurmatinggi, Angkola Sangkunur perlu di satukan konsep pembangunan kawasan industri dan wilayah perkotaan yang terintegrasi dengan pengembangan pesisir laut ekonomi hijau.

“Daerah ini pertumbuhan ekonominya terdongkrak dari sektor putaran ekonomi perkebunan sawit dan tambang emas, pariwisata, dimana modernisasi Kota Batangtoru perlu di dorong demi dan percepatan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya. (*)

Komentar

Pos terkait