Relawan Akan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Pada 6 Agustus

Ilustrasi Covid-19 (tim sumutnews.id)

SUMUTNEWS.CO – JAKARTA | Prof Kusnandi Rusmil, Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 mengatakan pihaknya akan memulai untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Ltd asal China.

Uji itu akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2020 di 6 tempat yang berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, setiap harinya per lokasi hanya diizinkan menyuntik sebanyak 25 orang.

Bacaan Lainnya

Diketahui, 6 lokasi uji tersebut berada di Kampus Universitas Padjadjaran di Jalan Eyckman, Kampus Universitas Padjadjaran Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit

“Tanggal 6 Agustus dimulai. Sehari itu cuma 25 orang yang diuji. Tiap-tiap tempat itu cuma 25 orang,” kata Kusnandi seperti yang dikutip dari laman Okezone, Rabu (29/7/2020).

Kusnandi menjelaskan, bahan yang digunakan pada uji coba ini berasal dari virus yang dimatikan. Virus yang dimatikan tidak akan menyebabkan penyakit Covid-19, tetapi dari hasil penelitian yang ditemukan virus tersebut menimbulkan zat anti penyakit.

“Jadi bisa mencegah penyakit ini, tapi ada kekurangannya. Suntikannya enggak bisa sekali, minimal dua kali. Nantinya setelah disuntikkan dua kali, (baru) enam bulan kemudian kita ambil darahnya, kita lihat apakah kadarnya itu bagus atau tidak,” ujarnya.

Dia menyebut, secara umum yang bisa mengikuti uji klinis itu ialah orang yang sehat dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Kemudian, seseorang dinyatakan sehat atau tidak itu melalui pemeriksaan dari tim dokter yang ada di lokasi.

“Orang yang sehat umur 18-59 tahun, yang penting sehat. Tapi itu diperiksa dulu sama dokter sehat atau enggaknya. Kalau sehat boleh ikut,” ujarnya.

Sebagai informasi, PT. Bio Farma menerima pasokan vaksin dari Sinovac sebanyak 2.400 vaksin. Nantinya, pengujian vaksin ini dilakukan ke 1.620 subjek dengan rentang usia 18-59 tahun dan dengan kondisi tertentu. Kemudian, sisanya akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).

Editor : Why

Komentar

Pos terkait