SUMUTNEWS.CO – Ragam | Anak muda kini mengambil peran penting dalam pembangunan perekonomian daerah. Gagasannya yang kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan perubahan yang terjadi begitu cepat.
Hal ini yang kemudian mendorong lahirnya komunitas pemuda kreatif Sumatera Utara. Wadah yang dipelopori oleh Rizal Harissandi, pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan aktivis sosial.
“Pembangunan daerah itu ada di tangan pemuda, kita tidak bisa menunggu, jadi pemuda harus memulai harus terlibat dalam proses,” kata Rizal dalam deklarasi di Goa Ergendang, Deli Serdang Sumatera Utara.
Pemilihan Goa Ergendang sebagai lokasi deklarasi juga bukan tanpa alasan. Tempat wisata ini begitu indah namun tidak terkelola dengan baik. Harusnya, menurut Rizal bisa menjadi tujuan turis mancanegara yang sekaligus mendatangkan devisa dan mendorong perekonomian di daerah sekitar.
Rizal selaku Dewan Penasehat menjelaskan komunitas ini bertujuan untuk menampung dan mengeksplorasi minat dan bakat anak muda di Sumatera Utara hingga bisa melahirkan karya untuk bersaing di nasional maupun internasional.
Komunitas tidak terbatas pada jenis tertentu, individu yang belum memulai usaha atau sudah ada. Sesuai dengan slogan yang disusung yaitu saling sapa dalam karya, dari komunitas Sumatera Utara untuk Indonesia.
Sekarang ada 20 orang anggota yang sudah terdaftar dengan usia 20 tahun hingga 30 tahun. Sebagian besar mahasiswa namun memiliki bakat beragam, mulai dari pegiat social media, creator content digital hingga pengusaha di bidang kuliner dan konveksi. Juga ada pecinta alam yang ingin mengembangkan tempat wisata.
“Kami tidak ingin anak muda yang kaya akan kreativitas dan inovasi justru lari ke arah negatif yang merugikan diri sendiri,” tegas Rizal. Dia juga berharap bisa menjadi role model bagi banyak pihak di negara ini.
Komunitas pemuda Kreatif Sumut diketuai oleh Malikul Yahya, mahasiswa yang juga berprofesi sebagai barista. Beberapa program yang sudah disiapkan ke depan di antaranya adalah produksi podcast, konten youtube, hingga beberapa event besar untuk memperluas jaringan anak muda.
“Dengan terbentuknya komunitas pemuda kreatif sumatra utara ini, saya harap dan saya yakin menjadi titik awal dan menjadi wadah kita saling rangkul , bercengkrama dan berdiskusi dalam bentuk karya dan gagasan-gagasan perekonomian dan juga menjadi kebiasaan yang lebih positif di kalangan pemuda,” papar Malikul.
Arini Dalimunte, salah satu sponsor resmi sekaligus angota komunitas mengaku keterlibatannya untuk memperluas jaringan dan saling berbagi dengan para milenial lainnya. Arini kini mengelola Florean Parfum dengan omzet Rp 600 juta per tahun.
“Semoga bisa membuka ruang diskusi dan memfasilitasi anak-anak muda yang ingin melakukan usaha pertama di umkm,” ujarnya.
Editor: ARI
Komentar