Sang Mantu Datang, Ketua Besar Hilang

SUMUTNEWS.COMedan | Kota Medan yang sering di nobatkan sebagai “Kota Para Ketua” telah lama dikenal. Tidak hanya untuk masyarakat di kota Medan, julukan ini sepertinya sudah diketahui oleh masyarakat Indonesia.

Tak tau siapa yang mengawali nya, namun kata ketua sudah tidak asing lagi di dengar di Medan. Penyebutan nya pun bukan hanya kepada tokoh-tokoh masyarakat, kata ketua juga kerap disampaikan kepada masyarakat biasa.

Bacaan Lainnya

Kata-kata ketua ini pun semakin sering didengar jika adanya kontestasi politik yang akan berlangsung. Setia bakal calon yang terdengar akan maju, dapat dipastikan dia akan langsung dipanggil ketua, bahkan ketua besar sebagai gambaran dia ketua dari para ketua.

Seperti Pilkada yang akan digelar di tahun ini, banyak sekali sebenarnya ketua besar yang telah bermunculan. Seperti halnya tokoh pemuda bernama Dahnil Anzar Simanjuntak, akademisi bernama Dr. Edy Ihsan, ataupun mantan anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan.

Nama-nama ini sebenarnya pernah dijuluki ketua besar karena masuk dalam bursa bakal calon wali kota Medan. Namun nama-nama ketua besar ini seketika hilang ketika masuk nama menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution.

Bobby masuk ke bursa calon wali kota dan langsung mendapat predikat yang terkuat. Hanya incumbent, PLT Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang saat ini masih menampakkan diri sebagai lawan Bobby jika perhelatan Pilkada ini digelar.

Hadirnya Bobby sang mantu dan Akhyar yang masih menampakkan diri tentu menjadikan Pilkada nanti akan lebih menarik.  Kita hanya tinggal menanti, siapa yang akan tetap muncul hingga perhelatan di mulai, dan siapa yang akan unggul jika perhelatan ini selesai. Semoga siapapun dia dapat menjadikan kota para ketua ini menjadi lebih baik. (Opini Redaksi Kolega.id)

Penulis : ARI
Editor : RML

Komentar

Pos terkait