Sudah 2 Periode, Banjir di Tebing Tinggi Tak Juga Surut

Banjir merendam rumah warga di Kota Tebing Tinggi/Foto: Kolega.id

SUMUTNEWS.CO – Tebing Tinggi | Musim penghujan kini pada puncaknya,yang mengakibatkan meluapnya sungai khususnya di Kota Tebing Tinggi hingga terjadi banjir pada malam tadi (27/11) yang berdampak pada tenggelamnya 3.122 rumah penduduk.

Hal itu disampaikan Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah Wahid Sitorus diposko utama kantor BPBD jalan Gunung leuser. Kepada media Wahid sitorus mengatakan ,bahwa pemerintah kota telah melakukan evakuasi warga

Disisi lain bencana ini menjadi sorotan dan keluhan warga atas ketidakseriusan Pemerintah Kota dalam menyelesaikan permasalahan ini

Banjir kali ini meliputi wilayah di 5 Kecamatan yang ada, khususnya pemukiman warga di sekitar bantaran sungai. Banjir pagi ini, memasuki pemukiman warga yang ada inti kota di Kelurahan Sri Padang meliputi jalan Ahmad Sudirman, Jalan Anturmangan, di Kelurahan Badak Bejuang meliputi Pasar Inpres dan beberapa ruas Jalan yang ada disekitarnya serta yang paling parah banjir setinggi 1 meter meluap di daerah Lingkungan 3 (Kampung Semut) Kelurahan Bandar Utama.

Akibat banjir ini, tampak ribuan warga berkemas menyusun barang rumah tangga dan bergegas mencari tempat pengungsian. Begitu pula para pedagang sayur-mayur yang biasanya membuka lapak jualan di kaki lima di seputar lingkungan Pasar Inpres pagi subuh hari, tidak berjualan lagi karena luapan banjir ini.

Mulkan Siregar warga Kampung Semut Kelurahan Bandar Utama Kampung mengungkapkan hampir setiap akhir tahun banjir kiriman dari hulu Sungai Padang mengenai pemukiman warga yang ada disini.

Sudah langganan bagi warga disini, bila intensitas hujan tinggi hingga berhari-hari, kami terkena banjir dan terpaksa harus mengungsi, sebutnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada terpasang tenda-tenda tempat pengungsian bagi warga dan luapan air akibat banjir masih bertahan.

Irfansyah Fikri, salah seorang warga saat kami wawancarai mengatakan pempimpin daerah ini tidak bisa selesaikan persoalan banir ini.

“Kepemimpinan daerah di kota ini sudah hampir dua periode, tetapi permasalahan banjir tidak juga tuntas, masalahnya dimana?”ucap Fikri

Fikri yang merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu di Universitas di Sumatera Utara menambahkan bahwa jumlah APBD 2021 sebesar 738 miliar lebih yang baru saja disahkan beberapa waktu lalu harusnya dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan persoalan banjir yang sudah berpuluh tahun ini.

Bacaan Lainnya

Apalagi dimasa pandemi covid-19.Selain virus corona, virus penyakit kulit,berpotensi besar terpapar dimasyarakat ,ditambah lumpuhnya roda perekonomian warga akibat banjir.

“Masyarakat Tebing Tinggi sudah jatuh tertimpa tangga,yang naikin tangga berperiode-periode diam saja”. Pungkas fikri

Editor: ARI

Komentar

Pos terkait