SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Tokoh perempuan Papua, Rehina Belau mengatakan kini kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tak sepenuhnya mendukung kemerdekaan Papua. Tapi ada unsur politik yang menunggangi.
Menurut Regina, kondisi KKB Papua saat ini sudah terdesak seiring gerak cepat yang dilakukan Satgas Nemangkawi yang dibentuk oleh Polri. Kata dia, berkat kerja keras TNI dan Polri mereka terdesak dan tidak mendapat dukungan masyarakat.
Meskipun begitu, tokoh intelektual perempuan Papua itu mengatakan KKB Papua hingga kini masih menjadi musuh nyata bagi TNI-Polri. Karena kerap menebar teror dan ancaman kepada masyarakat.
“KKB Papua saat ini hanya digunakan sebagai sarana kepentingan politik oleh sejumlah orang. Mereka ingin merusak Papua dan selalu menebar teror,” kata Rehina melalui keterangan pers yang disampaikan Babes Polri di Jakarta, Selasa (6/4/2021).
Kemudian, Rehina menyebutkan, gerakan teror bersenjata yang dilakukan KKB selalu diikuti Front KKP atau Kelompok Kriminal Politik dan Klandestin dengan memanfaatkan media sosial.
Menurut Rehina, komplotan KKB membuat narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dalam upaya memenuhi kepentingan rakyat.
Berbagai teror dilakukan untuk membangun kembali kekuatannya melalui merekrut pemuda putus sekolah dan anak-anak di bawah umur.
“Hal ini dilakukan KKB demi menjaga eksistensinya, lantaran anggota yang semakin sedikit dan posisi yang kian terjepit,” pungkas Tokoh perempuan Papua, Rehina Belau.
Editor: ARI
Komentar