Boby dan Gibran Naik, Jokowi Turun!

Ridho Alamsyah (dok. Istimewa)

SUMUTNEWS.CO | Perhelatan Pilkada Serentak 2020 sudah di depan mata, segala persiapan dan ‘perangkat perang’ telah di siapkan tiap-tiap kontestan.

Menarik melihat pilkada tahun 2020 ini dimana putra dan menantu presiden jokowi ikut serta dalam kontestasi dan menjadi sebuah fenomena yang menyita perhatian publik.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan catatan sejumlah media hingga Rabu (22/7/2020), ada nama–nama dari keluarga dan kerabat Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang rencananya diusung partai untuk maju pilkada di sejumlah daerah.

Ada Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung Jokowi. Ia diusung sebagai bakal calon wali kota Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga atau PDIP.

Ada juga Bobby Nasution yang merupakan menantu Jokowi. Ia menjadi bakal calon Wali Kota Medan dan sudah mendaftarkan diri di sejumlah partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan PDIP.

Dua Keluarga Presiden menyatakan ikut serta dan namanya mulai ‘naik’ dalam perhelatan pilkada serentak tahun 2020 ini.

Melihat 2 putra nya naik, presiden juga tidak tinggal diam. Jokowi terlihat ‘turun gunung’ dalam memenangkan dua jagoan nya di pilkada tahun ini.

Berbagai cara dilakukan salah satunya dengan memanggil penantang kuat calon walikota dua jagoannya ke istana dan menawarkan jabatan agar calon rivalnya segera mundur dari kontestasi pilkada 2020 ini.

Pemanggilan Jokowi terhadap penantang kuat calon lawan politik dua putranya ke istana negara merupakan satu kontroversi karena terkesan memanfaatkan fasilitas negara dan penuh nuansa kolusi dalam tawaran pemberian jabatan kepada calon penantang Gibran dan Bobby.

Secara tak langsung Jokowi sangat mendorong bahkan ikut campur dalam pencalonan Gibran dan Boby dalam pilkada tahun ini dan penggunaan fasilitas istana serta janji jabatan kepada Calon Penantang Dua Putranya sarat akan nuansa kolusi.

Sikap presiden sangat tidak etis dan moralitas presiden perlu di pertanyakan terkait komitmennya untuk memberantas KKN di Indonesia.

Opini Ridho Alamsyah, Presiden Mahasiswa UMN Al-Washliyah Medan

Editor : ZAL

Komentar

Pos terkait