SUMUTNEWS.CO – Bangka Belitung | Buaya raksasa yang diyakini warga sebagai ‘siluman’ di Bangka Belitung saat sudah mati. Warga memenggal kepala buaya itu agar t dan mengangkutnya menggunakan buldoser, bagaimana proses evakuasi buaya raksasa itu?
Buaya raksasa berbobot 500 kilogram dan memiliki panjang 4,8 meter ini ditangkap warga dengan cara dipancing menggunakan umpan monyet, dan dibantu seorang pawang buaya. Buaya itu berhasil ditangkap warga pada, Senin (3/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Proses evakuasi buaya raksasa dari sungai Kayubesi, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung dengan cara ditarik secara bersama-sama ke daratan. Lalu, warga mengikat kaki buaya dan dibawa menggunakan mobil pickup.
Warga setempat meyakini hewan buas itu merupakan buaya siluman. Warga meyakini karena buaya itu tak mau memakan pancingan yang dibuat warga.
“Warga menyakini buaya raksasa itu merupakan buaya siluman. Itu buaya peliharaan (siluman). Kalau buaya yang bersalah, dipanggil dengan ritual khusus lalu memakan pancing. Bagi yang tidak bersalah, tidak akan kena walau dipancing,” jelas Sekretaris Desa Kayubesi Junaidi kepada detikcom, Kamis (6/8).
Setelah berhasil ditangkap buaya itu pun sempat menjadi tontonan warga setempat. Buaya tersebut diletakkan di lapangan. Pihak BKSDA Babel juga tidak diperkenankan warga mengevakuasi buaya itu.
Warga Desa Kayubesi memiliki alasan tersendiri melarang petugas untuk mengevakuasi binatang buas tersebut yakni jika dievakuasi dipercaya akan memberikan musibah bagi warga sekitar. Akhirnya buaya siluman itu mati pada Selasa (4/8).
“Hidup hanya 24 jam, dapat hari Senin meninggal Selasa sore,” katanya.
Setalah mati, buaya itu kemudian diangkut menggunakan buldoser. Sebab, lokasi penguburan jauh jadi harus menggunakan alat berat termasuk penggalian lubang menggunakan alat berat.
“Jadi jarak penguburannya dari lokasi kampung di bawa ke pinggir sungai jauh. Jadi harus pakai alat berat. Karena ukuran 4,8 meter dan beratnya mencapai kisaran 0,5 ton,” tutur Junaidi.
Penguburan antara badan dan kepala buaya itu juga dipisah. Warga meyakini jika tidak dipisah buaya itu bisa hidup kembali.
“Penguburan terpisah antara badan dan kepalanya. Karena buaya siluman, jadi harus terpisah, kepalanya dikafani, ditakutkan hidup kembali. Sebelum pemotongan, juga ada ritual khusus,” ungkapnya. (detikcom)
Editor : RML
Komentar