SUMUTNEWS.CO – MEDAN. Mundurnya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Mardani Ali Sera.
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS itu meminta Menteri Nadiem Makarim lebih peka terkait mundurnya organisasi yang sudah jelas berjasa dalam dunia pendidikan.
Selain meminta untuk lebih peka, Mardani juga meminta Nadiem untuk memberikan penjelasan kepada tiga organisasi besar itu agar ikut kembali dalam POP Kemendikbud.
“Organisasi seperti NU, Muhammadiyah, PGRI adalah organisasi-organisasi besar yang sudah terbukti berjasa dalam dunia pendidikan, sebagai organisasi penggerak. Menteri @Kemendikbud_RI harus lebih peka dan segera beri penjelasan agar mereka gabung kembali,” tulis @MardaniAliSera di Twitter, Jum’at (24/07/2020).
Untuk diketahui bersama salah satu alasan mundurnya, karena PGRI mengnggap kriteria pemilihan dan penetapan peserta POP tidak jelas. PGRI memandang bahwa perlunya prioritas program yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja guru melalui penataan pengembangan dan mekanisme keprofesian guru berkelanjutan (Continuing Professional Development).
Sebelumnya Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan lebih dulu mundur dari POP dengan alasan tidak jelasnya klasifikasi organisasi yang mendapatkan dana POP.
Editor : Why
Komentar