SUMUTNEWS.CO – MEDAN | Melihat perkembangan situasi demokrasi di Humbang Hasundutan (Humbahas) yang saat ini sedang mengarah kepada calon tunggal dan melawan kotak kosong, sejumlah pemuda asal kabupaten ini mulai gelisah dan curiga. Mereka menilai ada settingan agar calon petahana sengaja melawan kotak kosong.
Hal demikian dikatakan mantan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Parno Mahulae melalui pesan aplikasi WhatsApp kepada Kolega.id pada, Sabtu (25/07/2020)
“Saya memandang bahwa calon tunggal yang ada di Humbahas sebagai rakayasa elite. Tidak alami. Ini tidak boleh dibiarkan. Maka dengan ini kami meminta kepada elite-elite partai di seluruh Indonesia agar memberikan kesempatan kepada putera/i Humbahas untuk bertarung secara sehat dalam merebut suara hati rakyat,” kata Parno
Ditambahkannya, aturan main calon tunggal memang sudah ada dalam peraturan perundang-undangan. Tetapi menurut Parno, calon tunggal harus terjadi secara alami, bukan karena settingan dengan memutus kesempatan kandidat lain.
“Jika begini sistemnya, maka hal itu akan menjadi karpet merah kepada calon tunggal yang bertarung ke depan. Kami berharap para elit melihat situasi perkembangan demokrasi di Humbahas. Saya melihat ada beberapa putra terbaik Humbahas yang akan bertarung di Pilkada nanti,” ungkapnya
Katanya terakhir, kesempatan untuk membangun Kabupaten Humbahas harus diberikan kepada anak muda Humbahas, jangan ada terkesan kaum tua dari partai politik untuk memutus kesempatan bagi mereka dalam mememajukan daerahnya.
“Beri kesempatan untuk putra-putri Humbahas bertarung secara sehat dan jangan memutus kesempatan bagi mereka untuk membangun daerahnya,” tutup Komisaris PMKRI Sumut ini.
Editor : Why
Komentar