SUMUTNEWS.CO – Humbahas | Peserta Geobike Kaldera Toba ke-6 menyusuri lintasan cukup menantang. Selain jalur penuh tanjakan dan turunan, beberapa ruas jalan berpasir, berlumpur dan juga rusak.
Walaupun ada beberapa sepeda yang rusak dan terjatuh, namun dengan semangat tinggi dan ingin berolahraga sambil berdarma wisata bisa dilalui para peserta gowes. Jalur yang dilalui mulai dari Geosite Sipinsur, Lintong Ni Huta Dolok Sanggul dan berakhir di Bakara bisa ditaklukan.
“Memang kalau tidak biasa menempuh jalur seperti ini pasti menguras tenaga. Tanjakannya cukup lumayan. Apalagi turunan ditambah ada jalur berpasir. Tapi, tetap puaslah,” ungkap Fernandes, salah satu peserta Geobike Kaldera Toba, Sabtu (5/9/2020).
Sementara itu, Rai mengaku jalur dilalui ini belum menantang. Sebab, dirinya sudah terbiasa dengan jalur-jalur seperti ini.
Menurutnya, kuncinya konsentrasi dan sigap. Sehingga bisa mengantisipasi hal -hal yang tidak diinginkan.
“Kalau aku pribadi belumlah. Hanya saja jalur yang dilalui ini awalnya sudah menanjak. Makanya, agak menguras stamina. Tapi, sudah mantaplah,” katanya.
Geobike Kaldera Toba ke-6 diikuti 50 pesepeda dari berbagai komunitas. Kegiatan ini merupakan program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan pelaku insan kreatif dan Rumah Karya Indonesia (RKI). Tujuan kegiatan ini untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba bagian selatan. Tentunya mengedepankan CHSE.
“Jaga destinasi wisata, jaga kesehatan, jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Terapkan hidup sehat,” ungkap Afrida Pelita Sari selaku Koordinator Promosi Wisata Minat Khusus Buatan Kemenpar dan Ekraf saat melepas peserta gowes.
Dia juga menyinggung Danau Toba merupakan satu dari enam yang masuk UNESCO Geopark Geosite. Artinya tidak semua daerah atau provinsi punya objek wisata yang tercatat di UGG. Ditambah lagi saat ini olahraga juga bisa dilakukan sambil berdarmawisata.
“Kami berharap kepada peserta untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba,” tambahnya.
Penulis : ZAL
Editor : ZAL
Komentar