Tiga Makna Tahun Baru Islam

Ilustrasi (Dok.Google)

SUMUTNEWS.CO | Tahun baru islam 2020 atau 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada hari ini, Kamis (20/08/2020), dan momentum ini biasanya disambut spesial oleh umat muslim di seluruh dunia.

Dilansir dari laman resmi NU, Islam memiliki 12 bulan dalam hitungan satu tahun menurut hitungan yang telah ditetapkan.

Bacaan Lainnya

Empat bulan di antaranya adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt yang disebut juga dengan bulan haram. Keempatnya adalah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa amalan ibadah selama bulan haram, pahalanya akan dilipatgandakan. Hal ini berlaku untuk amalan buruk di empat bulan haram tersebut juga akan dilipatgandakan.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir yang menjelaskan, “Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik.”

Selain itu, tahun baru Islam juga memiliki makna mendalam dan spesial bagi umat muslim. Berikut tiga makna tahun baru islam yang dikutip dari beberapa sumber.

1. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

1 Muharram juga diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah yang kemudian melahirkan agama Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah sekitarnya.

Ilustrasi (Dok.Google)

Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah memperoleh wahyu dan perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat.

2. Bentuk Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat

Tahun baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan yang tak kenal lelah dan putus asa dalam menyebarkan agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Ilusttasi (Dok.Google)

Meskipun banyak tantangan dan rintangan, Nabi Muhammad SAW dan sahabat tak pernah menyerah atau pesimis. Bahkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah meninggalkan tempat kelahirannya, saudara, dan harta bendanya hanya agar bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.

3. Sebagai Intropeksi diri

Pergantian tahun baru Islam juga dimaknai sebagai momen untuk intropeksi diri atau muhasabah. Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu, dengan adanya tahun baru Islam, diharapkan umat muslim lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan.

Ilustrasi (Dok.Google)

Sekaligus memikirkan apa yang harus diperbaiki dan amalan apa yang harus ditinggalkan di tahun mendatang.

Itulah makna-makna tahun baru islam yang perlu diketahui.

Editor: Why

Komentar

Pos terkait