Sosok Arman Depari, dari Bom Bali Hingga Pemberantas Narkotik

Arman Depari/Foto: detikcom

SUMUTNEWS.CO – Jakarta | Irjen Pol Arman Depari baru saja dimutasi menjadi Perwira Tinggi Bareskrim Polri. Arman dikenal sebagai perwira polisi yang kerap meringkus sindikat narkoba selama menjabat Deputi Bidang Pemberantasan pada Badan Narkotika Nasional (BNN).

Arman lahir di Berastagi, Karo, Sumatera Utara pada 1 Agustus 1962. Usianya menginjak masa pensiun, yakni 58 tahun.

Bacaan Lainnya

Sepak terjang Arman dimulai ketika dia masuk ke Akademisi Kepolisian (Akpol) pada 1985. Dia berpengalaman di bidang reserse.

Sepanjang karirnya, dia pernah mengikuti kursus managemen krisis, kursusĀ counterterrorism, International Narcotics Enforcement Course.

Ia mengawali karirnya di Polda Metro Jaya sebagai Danton Patroli Kota, kemudian Kasubnit Pembunuhan dan Penculikan, lalu Kasubnit Kejahatan Kekerasan Polda Metro Jaya.

Pada rentang waktu 1992-1995, ia menjadi salah satu anggota pasukan perdamaian PBB di Kamboja bersama Kontigen Garuda XII Civpol (1992) dan Yugoslavia Bersama Kontingen Garuda XIV/4 (1995).

Selanjutnya 1996-1998, Arman menjadi Wakapolres Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Setelah dua tahun menjabat, ia menjadi Wakapolres Jayapura pada 1998 hingga 1999.

Dari Jayapura ia ke Riau, menjadi Kasat PJR Polda Riau. Lalu Kasat Serse Polda Sumatera Utara. Di Sumut, ia sempat menjadi Kapolres Langkat, lalu menjadi Wadir Reskrim Polda Sumut.

Ia juga bergabung bersama Kadensus 88 Polda Sumut. Arman pernah berjasa dalam penangkapan kasus pelaku Bom Bali I, Imam Samudra pada 2002. Arman Depari lah yang menangkap Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, pada November 2002.

Dari terorisme, Arman beralih bidang menjadi reserse narkoba, ia diangkat sebagai Direktur Narkoba Polda Metro Jaya pada 2006-2009. Arman berkutat dengan kasus narkoba hingga 2014 hingga menjadi Kapolda Kepulauan Riau hingga 2016.

Saat menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Arman pernah meringkus 60 terduga penyebaran narkoba. Arman kemudian diangkat menjadi Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2016-2020. Ia sempat beberapa kali meringkus bandar dan pengecer sabu di Medan pada 2019.

Ia banyak meringkus kasus narkoba selama karirnya di BNN, salah satunya adalah menangkap seoraang kurir dan menyita 100 kilogram sabu dan ekstasi di Cikarang, Jawa Barat. Terbaru, ia menyita 500 kilogram ganja di Tanjung Priok pada 12 Agustus. (CNNIndonesia)

Editor: Why

Komentar

Pos terkait